Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Solo Berlanjut untuk 3 SD
SOLO – Program uji coba makan siang bergizi gratis di Kota Solo berlanjut untuk 3 Sekolah Dasar yang berbeda dari sebelumnya.
Pada tahap pertama, program unggulan pasangan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming sudah diuji coba untuk 2 sekolah yakni SD Tugu 1 dan SDN Jagalan pada Juli kemarin.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo, Dian Renata mengatakan, uji coba makan bergizi gratis di dua sekolah tersebut sudah selesai dilaksanakan pekan lalu. Namun uji coba ini belum berhenti dan berlanjut di tiga sekolah yang baru.
“Tiga sekolah yang mengikuti uji coba adalah SDN Gulon, SDN Sabrang Lor, dan SDN Mijen. Pelaksanaannya sudah dilakukan kemarin (12 Agustus 2024) hingga 16 Agustus 2024 (Jumat),” jelas Dian saat ditemui di Balai Kota Solo, Selasa (13/8/2024).
Dian menyampaikan, perpindahan uji coba di lokasi yang baru, untuk mencari formulasi terbaik untuk pelaksanaan program Pemerintah tersebut. Termasuk untuk mengetahui apakah ada kendala jika diimplementasikan langsung melalui uji coba yang dilakukan.
“Sambil menjaring apakah ada kendala, kesulitan, kemudahannya seperti apa. Juga untuk antisipasi atau menyiapkan mitigasi resiko apa saja yang apapun kebijakan nanti yang diberikan dari pusat,” tegasnya.
Secara prinsip lanjut Dian, pihaknya mendukung sekali karena program tersebut adalah hal yang bagus.
“Memang konsepnya begitu, artinya kalau hanya di satu sekolah saja nanti tidak terlihat ya, karena setiap sekolah memiliki kendala sendiri-sendiri. Kalau tidak ada kendala tidak ada masalah. Tapi yang perlu diantisipasi kan kendala dalam pelaksanaanya jadi kita pindah-pindah lokasi uji cobanya,” tandasnya.
Dian menuturkan untuk uji coba kedua ini berbeda dari sebelumnya, Dimana sekolah yang menjadi tempat simulasi bisa memilih menu makanan sendiri.
“Jadi ada sistem yang memang sudah disiapkan dengan mitra, sudah terpola dengan beberapa UMKM jadi bisa milih sendiri sesuai selera siswa. Jadi bukan di drop makanan yang sudah disiapkan tapi memilih makanan,” ujarnya.
Setelah tiga sekolah ini Dian menyampaikan akan berpindah sekolah lagi hingga Oktober mendatang.
“Kita sudah memberikan beberapa data sekolah. Kelanjutannya nanti sepertinya SMP karena kita juga memberikan data SMP. Kemarin ada beberapa sekolah memang kita serahkan datanya. Ini makan siang gratis yang bermanfaat, memang kami mencari sekolah yang banyak gakinnya (keluarga miskin). Karena akan terasa manfaatnya daripada sekolah-sekolah besar yang banyak orang mampu. Evaluasinya akan tidak terlihat, tapi kalau dengan gakin akan terlihat. Seperti ukuran porsinya apakah kurang, atau menunya seperti apa yang mendukung program makan siang gratis,” beber Dian.
Meski ada perubahan sistem memilih menu, untuk nominal tetap sama yakni Rp14.900,- per anak.
“Jadi tidak sekadar makan tapi makan yang bergizi dengan suplemen lainnya, jadi juga ada buah dan susu di menunya,” ungkapnya.
Terkait dengan ahli gizi yang akan dilibatkan, Dian belum bisa menjawab banyak.
“Kalau saat ini posisi kami adalah penerima manfaat bukan pelaksana kegiatan, masih dari pusat. Kami hanya menerima masukan misalnya ada masukan-masukan dari penerima manfaat,” pungkasnya.(Nana Riyadi)