Tembus Kecepatan Suara, Pesawat Supersonik Mk-II Aurora Pecahkan Rekor Tercepat dan Tertinggi

KAMERA PILOT : Mk-II Aurora di Apogee, ketinggian 82.500 kaki, diluncurkan dari Glentanner Aerodrome, New Zealand.(Foto : Dawn Aerospace)


.COM - Dawn Aerospace, perusahaan multinasional di bidang kedirgantaraan, mencatat sejarah dengan keberhasilan penerbangan supersonik pesawat roket Mk-II Aurora. Pada 12 November 2024, pesawat ini melampaui kecepatan suara untuk pertama kalinya, mencapai kecepatan Mach 1.1 dan ketinggian 82.500 kaki. Capaian ini menjadikan Mk-II Aurora sebagai pesawat tercepat dan tertinggi yang pernah diterbangkan dari Selandia Baru.  

Penerbangan bersejarah ini dilakukan dari Glentanner Aerodrome, dekat Gunung Aoraki/Mt. Cook, Selandia Baru. Aurora tidak hanya mencapai target uji kecepatan dan ketinggian di Mach 1.05 dan 75.000 kaki, tetapi juga mencatat rekor dunia baru. Pesawat ini menjadi yang tercepat dalam mendaki dari permukaan tanah hingga 20 km (66.000 kaki), hanya dalam waktu 118,6 detik, memecahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh F-15 ‘Streak Eagle’ pada tahun 1970-an.  

Stefan Powell, CEO Dawn Aerospace, menyatakan, “Keberhasilan ini menunjukkan potensi luar biasa pesawat roket untuk mencapai performa yang belum pernah ada sebelumnya. Dengan uji penerbangan ke-57 ini, kami mengeliminasi risiko teknis utama terakhir pada program Aurora: dinamika kendaraan dalam transonic regime. Ini menegaskan Aurora sebagai pesawat dengan tingkat pendakian tertinggi yang pernah dibangun.”  


Aurora dirancang untuk terbang ke tepi luar angkasa, yaitu pada ketinggian 100 km, hingga dua kali dalam sehari. Pesawat ini dapat mencapai kecepatan hingga Mach 3.5 selama pendakian dan re-entry. Dengan propulsi roket murni yang memiliki rasio daya dorong terhadap berat 20 kali lebih tinggi dari mesin jet konvensional, Aurora mampu melampaui batas atmosfer, menjadikannya ideal untuk penelitian mikrogravitasi, sains atmosfer, observasi bumi, dan uji penerbangan kecepatan tinggi.  

Powell menambahkan, “Kami telah bekerja lebih dari tujuh tahun untuk merancang, mengembangkan, menguji, dan mewujudkan penerbangan supersonik ini. Dalam beberapa bulan mendatang, kami akan memulai operasi muatan komersial di bawah merek Dawn Hypersonics.”  


Dengan dukungan pemerintah Selandia Baru dan akses ke langit terbuka luas serta fasilitas uji di Pasifik Selatan, Dawn Aerospace menempatkan Selandia Baru sebagai pusat global untuk pengujian dirgantara canggih, termasuk penelitian hipersonik. Powell juga menyampaikan rasa terima kasih kepada timnya yang bekerja di garis depan inovasi teknologi ini, menyebut mereka sebagai “pahlawan sejati” di balik keberhasilan ini.  

Keberhasilan ini menandai langkah besar menuju perjalanan hipersonik operasional dan akses ke ruang angkasa secara rutin, mengubah batasan yang sebelumnya ada di dunia penerbangan. (Yudhi Hartomo/Dawn Aerospace)