Tasyakuran Pelepasan Lulusan Perdana Siswa/Siswi MI Tahfidzul Quran Anna'im Ajisoko Majenang Sukodono Sragen

Ket:Acara pelepasan lulusan MI Annaim Aji Soko, Sukodono, Sragen, berlangsung mengharukan (rumahjurnalis.com/raffi arkana)

RUMAH JURNALIS.COM - Suasana mengharukan mengiringi acara pelepasan lulusan siswa/siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) Annaim Ajisoko, Majenang, Sukodono, Sragen, Rabu (18/6/2025). Para wali murid dan siswa larut dalam suasana haru dan bangga setelah menyelesaikan pendidikan tingkat dasar.

Acara pelepasan yang dihadiri semua wali murid menjadi lebih sakral saat seluruh siswa bersama-sama melantunkan hafalan Jus Ama dilanjutkan bermacam doa. Tidak hanya itu, saat acara juga diisi praktik berwudlu dan salat dengan benar oleh siswa.

Pimpinan MI Annaim Ajisoko, Gus Umar Aris mengatakan, para siswa dan siswi anak didiknya selain belajar ilmu umum, juga diwajibkan belajar ilmu agama secara benar. "Kami juga memberikan pembekalan tentang wawasan kebangsaan agar tidak gampang terpengaruh paham radikalisme," ujarnya.

Para wali murid siswa MI Annaim Aji Soko, Sukodono, Sragen (rumahjurnalis.com/raffi arkana)

Menurut Gus Umar, para siswa yang belajar di sekolahnya sebagian besar memang para santri yang sedang mondok di ponpes setempat. Sehingga proses pembelajaran bisa berjalan lebih efektif. "Ini yang kita lepas jumlahnya 67 siswa dan siswi. Mereka diharapkan sudah memiliki fondasi yang kuat untuk pendidikan jenjang berikutnya," tandas Gus Umar.

Sementara, Pengurus Yayasan Anaim Aji Soko, Mualim Sugiyono mengatakan, Ponpes Aji Soko telah dilengkapi sekolah umum mulai TK hingga Madrasah Aliyah. "Jadi para santri di sini, selain belajar ilmu agama juga bisa sekolah umum mulai tingkat dasar hingga menengah," ujarnya.

Mualim yang juga legislator DPRD Sragen dari Partai Demokrat menambahkan, para santri biasanya pagi hari mengikuti sekolah umum. Pada sorenya, mengaji madrasah dan malamnya mengaji khusus kitab kuning dan praktik tarbiyah. Tujuannya adalah untuk mencetak kader bangsa yg handal, berbudi luhur dan berakhlak karimah. 

Mualim menambahkan, para guru dan pengajar di ponpes sudah melalui tes khusus untuk ditetapkan jadi pengajar. Mulai dari kriteria lulusan akademiknya hingga syarat harus bisa membaca Al Quran dan tartil. Penyeleksian guru pengajar biasanya dipimpin langsung oleh para putra pengasuh ponpes yakni, Gus Amil, Gus Himam dan Gus Umar. (Raffi Arkana)