Tanam Pohon dan Transportasi Publik, Solusi Bambang Gage Atasi Polusi Udara

ASPIRASI MAHASISWA: Bambang Gage bertemu dan berdiskusi dengan pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa se-Kota Solo.(Nana Riyadi/rumahjurnalis)

SOLO - Calon Wakil Walikota Surakarta dari PDI Perjuangan, Bambang Gage, mengungkapkan bahwa dirinya akan mendorong program penghijauan dan membangun budaya menggunakan transportasi publik untuk mengatasi masalah lingkungan dan polusi udara di Kota Surakarta jika dirinya dan Teguh Prakosa mendapat amanah terpilih pada Pilkada 2024 nanti.

Hal itu disampaikan oleh Bambang dalam kegiatan diskusi "Gage Menyapa BEM" Senin (14/10/2024) kemarin.

Pada kegiatan tersebut, Bambang bertemu dan berdiskusi dengan pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa se-Kota Solo di antaranya Universitas Sebelas Maret, Universitas Slamet Riyadi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, dan Universitas Islam Negeri Raden Mas Said.

BAHAS ISU PERKOTAAN : Bambang Gage menjawab dan menyampaikan gagasannya terkait masalah-masalah perkotaan yang disoroti oleh mahasiswa.(Nana Riyadi/rumahjurnalis)

"Langkah salah satu misi yang akan dibawa oleh Mas Gage nanti seperti apa? Mungkin itu dari sektor lingkungan, lewat transportasi," tanya Dean, mahasiswi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Bambang menjelaskan salah satu kegiatan yang perlu diperhatikan dan dilaksanakan adalah program penghijauan. 

"Ini harus menjadi perhatian, aja ngasi ora ditanduri opo-opo, kabeh do numpaki (jangan sampai tidak ditanami apa-apa tapi semua naik transportasi publik) kalau kondisinya seperti ini tanpa ada gerakan lewat program penghijauan, ya percuma, tetap oksigennya kurang," ungkap Bambang.

Bambang juga menjelaskan bahwa perlu ada evaluasi atas jalur Batik Solo Trans (BST) dan feeder (BST), untuk mengetahui jalur mana belum terkoneksi.

"Jalur yang belum terkoneksi didukung dengan trotoar yang seperti apa? Ini yang harus dipikirkan," jelas Bambang.

Bambang juga menyampaikan harapannya kepada generasi muda Kota Surakarta untuk mengubah kebiasaan menggunakan transportasi publik. 

"Orang jalan kaki nggak  malu. Maka, habit siapa yang mengubah? Ya teman-teman muda dulu, mengubah habit itu. Untuk kemudian menjadi kebiasaan dan bukan dipermalukan," pungkas Bambang. (Nana Riyadi)

Tags