Tanam Cabe di Pekarangan Meminimalisir Dampak Saat Harga Melambung Tinggi
KARANGANYAR - Harga cabe rawit yang belakangan cukup mahal, perlu diimbangi dengan penanaman komoditas tersebut secara swadaya oleh masyarakat.
Yakni dengan memanfaatkan pekarangan di rumah atau lingkungan, untuk menanamnya.
Sehingga kebutuhan cabe rawit sebagian bisa dicukupi sendiri oleh masyarakat dan tidak sepenuhnya bergantung dari pasokan petani.
Pandangan itu disampaikan Pj Bupati Karanganyar Timotius Suryadi, di sela panen raya cabe rawit yang dilakukan di Desa Segoro Gunung, Kecamatan Ngargoyoso, Jumat (23/8).
Dikatakannya, harga cabe rawit di pasaran saat ini berkisar di angka Rp 50 ribu per kg. Sementara harga dari petani Rp 40 ribu per kg.
"Ada selisih margin cukup tinggi, antara harga petani dengan harga di pasar. Mestinya bisa ditekan, agar tidak memberatkan konsumen," katanya.
Menurutnya, dengan penanaman cabe secara swadaya, setidaknya masyarakat bisa meminimalisir dampak yang dialami jika harga cabe melambung tinggi.
Di Karanganyar sendiri, tidak banyak petani yang menanam cabe rawit. "Soalnya kalau tanam cabe rawit, banyak tenaga yang harus dilibatkan. Baik saat tanam awal, saat pemeliharaan, sampai ketika panen," ujarnya. (El Arya)