Survei BPS Keluar, Penurunan Angka Kemiskinan Sragen Tertinggi di Soloraya
SRAGEN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen menjadi salah satu daerah dengan prosentase penurunan angka kemiskinan tertinggi di Provinsi Jawa Tengah. Penurunan ini menunjukkan berbagai program penuntasan kemiskinan yang dijalankan cukup berhasil.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Kabupaten Sragen mengalami penurunan angka kemiskinan paling pesat di Soloraya. Bahkan lebih cepat dibanding Kota Solo sekalipun. Kondisi tersebut tidak lepas dari program pengentasan kemiskinan yang cukup tepat sasaran.
Kepala BPS Sragen, Cahyo Kristiono Rabu (24/7/2024), hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2024, Kabupaten Sragen mencatatkan penurunan prosentase penduduk miskin tertinggi di antara Kabupaten/Kota di Soloraya. ”Kemarin hasil Susenas sudah kami sampaikan langsung ke bupati dan hari ini kami unggah terkait hasil Susenas Maret 2024," ujarnya.
Cahyo menyampaikan prosentase penduduk miskin Kabupaten Sragen per Maret 2024 turun 0,46 persen poin menjadi 12,41 persen dari 12,87 persen pada Maret 2023. Selain menempati urutan ke-8 tingkat Jateng, penurunan angka kemiskinan Kabupaten Sragen juga lebih besar dibandingkan rata-rata penurunan angka kemiskinan Provinsi Jateng yang sebesar 0,30 persen. "Penurunan prosentase penduduk miskin 2024 Sragen lebih tinggi dibanding prosentase tingkag provinsi. Bahkan tertinggi di Soloraya, lebih cepat dari kota Surakarta yakni 0,13," terangnya.
Cahyo menilai langkah Bupati Sragen cukup efektif dalam penanganan program penurunan kemiskinan. "Kalau urutan masih tetap di 8 besar tingkat provinsi. Namun capaian sudah bagus perkembangan tahun ke tahun," terangnya.
Data BPS sendiri menunjukan penduduk miskin Sragen memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan Sragen Rp 453.663. Sehingga dapat diasumsikan bahwa sebuah keluarga dengan 4 anggota keluarga agar tidak dikategorikan miskin harus mempunyai pendapatan lebih dari Rp. 1.814.652
Sementara, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyampaikan penurunan kemiskinan ini menunjukkan kinerja dan usaha yang dilakukan Kabupaten Sragen cukup berhasil. Strategi yang dilakukan mulai dari pengurangan beban pengeluaran, peningkatan pendapatan dan pengurangan kantong-kantong kemiskinan disertai pengolahan data merupakan sebuah langkah yang efektif.
Bupati juga menyampaikan dengan penciptaan iklim investasi yang kondusif yang berdampak penyerapan tenaga kerja untuk mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan. "Langkah konkrit yang sudah dilakukan seperti program Desa Tumis (tuntas miskin), bantuan untuk RTLH, jambanisasi, air bersih, UEP (usaha ekonomi produktif), bantuan ternak, listrik gratis, beasiswa miskin, PBI. Kemudian perbaikan jalan dan jembatan khususnya di wilayah kantong kemiskinan," terangnya.
Selain itu terdapat pemberian UEP panti swasta, bansos pekerja migran, musafir yang kehabisan bekal, lansia, disabilitas, anak yatim, jatah hidup (jadup) kemiskinan absolut, pasca bencana dan buruh miskin. Sragen juga memberikan Beasiswa Mahasintawati sebanyak 388 Orang. Lantas ada peningkatan pendapatan melalui pelatihan kerja dan bantuan alat, pemberdayaan UMKM dan KURDA. (Raffi Arkana)