Skuter Listrik Berkamera AI, Bisa Memaksa Pengendaranya Pindah Jalur

DILENGKAPI KAMERA AI : Skuter listrik Neuron mampu mendeteksi keberadaan pejalan kaki di jalur yang akan dilintasi.(Foto : Neuron)

RUMAHJURNALIS.COM - Perusahaan transportasi asal Australia, Neuron telah melakukan investasi jutaan dolar untuk menjadi salah satu operator rental e-skuter pertama di seluruh dunia yang memperkenalkan kamera depan bertenaga AI pada seluruh armadanya di kota besar internasional. 

Neuron mengintegrasikan sistem 'ScootSafe Vision' untuk mendeteksi keberadaan pengendaranya di jalur pejalan kaki dan akan dipasang di setiap skuter elektronik di armada Neuron yang beranggotakan 1.250 orang di Melbourne selama beberapa bulan mendatang. 

Teknologi ini dapat mendeteksi posisi sebuah e-skuter saat berada di jalan setapak dalam waktu kurang dari satu detik. Pengendara yang melanggar menerima peringatan audio real-time berbunyi “Jalan setapak terdeteksi, silakan berkendara di jalan raya!”. 

Sistem tersebut juga memberikan peringatan lanjutan, edukasi, hingga skorsing bagi pengendara yang berulang kali melakukan pelanggaran dalam sebuah perjalanan. Sistem ini juga dapat dikonfigurasi untuk mengurangi kecepatan e-skuter, untuk memaksa pengendara keluar dari jalur pedestrian dan berpindah ke jalur kendaraan.

BERI PERINGATAN : Jika ada pejalan kaki terdeteksi, sistem akan memberi peringatan audio kepada pengendara untuk berhati-hati dan mengurangi kecepatan.(Foto : Neuron)

"Melbourne adalah salah satu kota dengan mobilitas mikro terbaik di dunia dan pemerintah benar-benar menaruh perhatian khusus pada jalur pejalan kaki. Setelah sukses uji coba teknologi kamera selama enam bulan, kami memutuskan untuk mengerahkan seluruh armada dengan sistem ScootSafe Vision untuk menunjukkan komitmen kami kepada pemerintah kota dan untuk mengintegrasikan e-skuter di kota dengan cara terbaik," kata Jayden Bryant, Manajer Umum Neuron ANZ,sebagaimana dikutip Zag Daily.

“Uji coba kami selama enam bulan menggunakan teknologi kamera menunjukkan bahwa hal ini memberikan dampak. Setelah pengendaraan di jalur pejalan kaki terdeteksi dan peringatan audio dikeluarkan, hampir semua pengendara yang melanggar dengan cepat kembali ke pinggir jalan, jalur sepeda, atau jalur bersama yang diperbolehkan untuk dilalui e-skuter. Hal ini mengurangi jumlah pengendara yang melanggar masuk jalur pejalan kaki sebesar 30 persen," imbuhnya.

Selain mengingatkan pengendara yang masuk jalur pedestrian, sistem ini juga akan mengingatkan pengendara jika ada pejalan kaki yang berada di jalur mereka. Sistem akan menginstruksikan melalui audio real-time berbunyi “Hati-hati ada pejalan kaki, kurangi kecepatan!” 

Skuter elektronik berkamera AI ini akan diuji coba lebih lanjut untuk mengumpulkan data terkait kondisi permukaan jalan yang tidak rata dan jalan berlubang. Data ini digunakan untuk memetakan area yang berpotensi berbahaya dan menetapkan batas kecepatan di seluruh area berkendara, serta memberikan informasi yang berguna kepada pemerintah setempat untuk merencanakan perbaikan jalan di kota.(Yudhi Hartomo)