Serangan Batuk Lebih Parah saat Tidur Malam? Coba Tips Ini
RUMAHJURNALIS.COM - Orang yang sedang mengalami batuk biasanya akan mengalami "serangan" pada malam hari. Batuk akan terasa sangat aktif pada waktu jam istirahat malam.
Akibat frekuensi batuk yang lebih sering di malam hari, penderita batuk pun akan kekurangan waktu isirahat yang cukup. Jika hal ini dibiarkan berlarut-larut, kondisi tubuh dan stamina akan drop. Penyakit lain pun bisa ikut menyerang dengan mudah.
Untuk meredakan keluhan batuk yang sangat mengganggu di malam hari, ada beberapa cara yang bisa dilakukan :
1. Mandi atau berendam dengan air hangat sebelum tidur
Saluran napas yang kering dapat membuat batuk di malam hari semakin parah. Mandi atau berendam air hangat sebelum tidur bisa membantu melembapkan saluran napas dan meringankan batuk.
Cara ini tidak boleh dilakukan jika batuk disebabkan oleh asma. Uap yang terhirup saat berendam atau mandi air hangat justru dapat memperburuk gejala asma.
2. Minum air atau minuman hangat sebelum tidur
Minum air putih sebelum tidur dapat membantu mengencerkan lendir di saluran napas dan meringankan batuk di malam hari. Selain air putih, minum teh hangat atau air lemon yang dicampur madu juga bisa jadi pilihan untuk meredakan batuk. Untuk anak-anak di bawah 1 tahun, hindari penggunaan madu.
3. Posisikan kepala lebih tinggi saat tidur
Posisi berbaring bisa menyebabkan lebih sering batuk. Gunakan susunan bantal yang lebih tinggi saat tidur. Tidur dengan posisi seperti ini akan membantu mengalirkan lendir dari hidung dan tenggorokan.
Selain meringankan batuk akibat flu atau batuk pilek, tidur dengan posisi tersebut juga dapat mencegah asam lambung naik ke tenggorokan (GERD) yang dapat memicu batuk.
4. Gunakan pelembap udara (humidifier) di kamar tidur
Pelembab udara dapat membantu meringankan batuk jika udara dalam kamar tidur Anda cenderung kering akibat penggunaan AC.
Pastikan untuk mengatur tingkat kelembapannya antara 40%–50% saja, karena udara yang terlalu lembap dapat memicu berkembangnya tungau dan jamur yang justru bisa memperparah batuk.
Hindari tidur di bawah tiupan udara dari kipas angin atau AC secara langsung, untuk mencegah batuk semakin buruk.
5. Pastikan tempat tidur dan perlengkapan tidur Anda bersih
Debu dan tungau adalah pemicu alergi yang paling umum. Jadi, pastikan tempat tidur dan perlengkapan tidur dalam kondisi yang bersih.
6. Minum obat batuk
Minum obat batuk tentu juga diperlukan untuk meredakan serangan batuk. Pastikan minum obat batuk yang sesuai dengan jenis batuk yang dialami agar "penderitaan" akibat batuk bisa dikurangi secara maksimal.
Sebagai pedoman dalam memilih obat batuk, berikut jenis obat batuk dan fungsinya, sebagaimana dilansir laman alodokter :
1. Ekspektoran, yaitu obat yang digunakan untuk batuk berdahak. Obat ini bekerja dengan cara mengencerkan lendir atau dahak, sekaligus mengurangi batuk. Contoh kandungannya adalah guaifenesin.
2. Antitusif, yaitu obat yang digunakan untuk mengobati batuk kering. Obat ini bekerja dengan cara mengurangi rangsangan yang dapat memicu batuk, sehingga frekuensi batuk bisa berkurang. Contoh kandungannya adalah dextromethorphan.
3. Dekongestan, yaitu obat yang digunakan untuk melegakan hidung tersumbat dan meredakan tekanan pada rongga sinus akibat alergi dan pilek. Contoh dari obat ini adalah phenylephrine dan pseudoephedrine.
4. Antihistamin, yaitu obat yang digunakan untuk batuk karena alergi, yang disertai gejala bersin, gatal di hidung dan tenggorokan, serta hidung berair. Contoh dari obat ini adalah brompheniramine dan chlorpheniramine.
Jika batuk disebabkan oleh infeksi virus, misalnya karena flu dan ISPA, maka obat antibiotik tidak dibutuhkan. Antibiotik hanya efektif untuk mengatasi batuk yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
Batuk di malam hari memang sngat mengganggu dan menjengkelkan. Namun yang perlu dipahami adalah pada dasarnya, batuk adalah cara tubuh menyingkirkan penyebab batuk itu sendiri. Jadi, disarankan untuk bersabar sembari menerapkan tips-tips ntuk meredakannya. Dengan istirahat yang cukup, batuk di malam hari biasanya akan mereda dalam waktu 1–2 minggu.
Tapi, jika semakin parah, berlangsung lebih dari 3 minggu, atau disertai demam tinggi, sesak napas, penurunan berat badan, dan dahak berwarna hijau, kuning, atau bahkan disertai darah kemungkinan besar ada penyakit serius seperti pneumonia, bronkitis, gagal jantung, atau tuberkulosis. Kalau seperti ini, tak ada tips lagi selain harus segera periksa ke dokter.(Yudhi Hartomo)