Revitalisasi Sitihinggil dan Masjid Agung Dimulai, Sumber Dana dari Hibah UEA Rp 14 M

PENANDATANGANAN KESEPAKATAN : Pemkot Surakarta dan Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta menandatangani kesepakatan terkait revitalisasi bagian bangunan keraton.(Nana Riyadi/rumahjurnalis)

SOLO - Pemerintah Kota Surakarta kembali akan merevitaliasi beberapa bagian Keraton Kasunanan Surakarta. Melalui dana hibah Uni Emirat Arab, Sitihinggil Selatan dan Masjid Agung Surakarta akan diperbaiki.

Mengawali revitalisasi dua bangunan tersebut, Pemkot Surakarta dalam hal ini DPUPR melakukan penandatanganan kesepakatan dengan Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Surakarta pada Senin (12/8/2024).

Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya DPUPR Kota Solo, Agus Haryadi menerangkan, revitalisasi dua bangunan keraton tersebut dengan dana bersumber dari hibah Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) sebesar sekitar Rp 14 miliar.

"Untuk fokus pengerjaan dalam penguatan struktur bangunan yang telah keropos. Baik di Masjid Agung maupun Sitihinggil Selatan Keraton Kasunanan Surakarta," jelasnya. 

Penguatan struktur bangunan ini dilakukan karena dalam revitalisasi bangunan cagar budaya tidak bisa serta merta mengganti bahan-bahan baku yang telah digunakan sejak lama.

FOKUS PENGUATAN STRUKTUR : Revitalisasi cagar budaya Masjid Agung tak bisa dilakukan sembarangan dengan mengganti bahan konstruksi yang rusak. Pada tahap awal dilakukan penguatan struktur terlebih dahulu.(Nana Riyadi/rumahjurnalis)

"Masjid Agung karena faktor usia, jadi memang secara struktur itu baik di Soko Guru sudah banyak berlubang dimakan rayap. Kolom-kolomnya juga sudah melengkung, jadi penguatan struktur terlebih dahulu. Kita juga akan memperbaiki sistem saniter di sana, sisi lain nanti juga kamar mandi dan tempat wudhu. Serta pembangunan tempat parkir agar Masjid bisa terekspos dari luar," beber Agus.

Sedangkan untuk Sitinggil Selatan, revitalisasi ini harus mensinkronkan dengan yang telah dikerjakan Kementerian PUPR.

"Kita diberi lokasi untuk penataan landscape di sitihinggil, kita akan pasang paving di sana," lanjutnya.
DIKEMBALIKAN FUNGSINYA : Sitihinggil selatan akan direvitalisasi dengan melakukan perbaikan bagian yang rusak dan pavingisasi agar fungsinya bisa dikembalikan seperti sedia kala.(Nana Riyadi/rumahjurnalis)

Agus mengungkapkan awal rencana revitalisasi dimulai akhir Juli lalu. Namun karena ada kendala non teknis membuat pengerjaan revitalisasi sampai hari ini baru dimulai.

"Kita berkontrak sebenarnya mulai 31 Juli, cuma kita perlu pengkondisian lapangan akhirnya hari ini material sudah bisa masuk sampai 24 Desember 2024," ujarnya.

Sementara itu, Ketua LDA, GKR Wandansari Koesmoertiyah atau akrab disapa Gusti Moeng berharap usulan Pemerintah Surakarta untuk kelanjutan revitalisasi ini bisa lancar tidak berhenti dua tempat tersebut.

"Sebetulnya kami sendiri dari Keraton kan sudah mengganti soko guru yang sisi utara, barat dan timur. Sudah kita sangga dengan bambu dan sekarang sudah kami ganti dengan celengannya besi Gusti Kusumayuda," tandasnya.

Gusti Moeng menyebut revitalisasi Sitihinggil Selatan menyambung dengan revitalisasi alun-alun Selatan. 

"Akan kita kembalikan sesuai fungsinya supaya bersih dan bisa digunakan sebagaimana mestinya. Tidak dipakai untuk kandang kebo. Untuk kebo bule akan kita buatkan kandang sendiri," pungkasnya.(Nana Riyadi)