Ratusan Rekor Pecah di PEPARNAS XVII, Modal Indonesia Hadapi ASEAN Para Games 2025 dan Paralimpiade 2028

RATUSAN REKOR BARU : Sebanyak 114 rekor nasional dan satu rekor Asia Tenggara yang dipecahkan pada PEPARNAS XVII.(PB. PEPARNAS XVII)

SOLO – Ratusan rekor nasional serta satu rekor Asia Tenggara yang sukses dipecahkan pada Pekan Paralimpiade Nasional (PEPARNAS) XVII Solo 2024 menjadi modal berharga bagi persiapan kontingen Indonesia untuk menghadapi berbagai ajang multievent olahraga disabilitas di kancah internasional.

Cabang olahraga para atletik, misalnya, menghasilkan 106 rekor nasional baru pada PEPARNAS XVII Solo 2024. Catatan spesial lain ialah keberhasilan atlet asal Kalimantan Selatan, Ahmad Fauzi, yang memecahkan rekor Asia Tenggara saat bertanding pada nomor Lempar Cakram F37 Putra.

Selain itu, ada 17 rekor nasional yang dipecahkan pada cabang olahraga para angkat berat. Untuk Cabor para renang, total rekor baru yang tercipta mencapai 22 nomor. Sehingga, secara keseluruhan, ada 114 rekor nasional dan satu rekor Asia Tenggara yang dipecahkan pada PEPARNAS XVII.

Deputi Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia pada Paralimpiade 2024, Andi Herman, menyambut gembira berbagai rekor baru yang sukses dihasilkan atlet-atlet yang bertanding pada ajang ini. Sebab, ini menjadi angin segar dari proses pembinaan berbagai daerah di Indonesia.

"Tentu pecahnya rekor-rekor nasional ini sangat berharga ya. Ini menunjukkan bahwa ada peningkatan prestasi atlet yang merupakan buah dari latihan. Apalagi ada juga rekor ASEAN yang dipecahkan,” kata Andi Herman, Minggu (13/10/2024).

Lelaki yang juga menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jawa Tengah itu menilai, rekor-rekor ini bisa menjadi modal berharga bagi kontingen Indonesia untuk mempersiapkan amunisi terbaiknya menghadapi ajang multievent di level internasional.

Tantangan yang terdekat bakal tersaji pada ASEAN Para Games 2025 yang bakal bergulir di Nakhon Ratchasima, Thailand. Setelah itu, ada pula Asian Para Games 2026 di Aichi-Nagoya, Jepang. Di level yang paling tinggi, ajang Paralimpiade ke-18 akan bergulir di Los Angeles, Amerika Serikat, pada 2028.

"PEPARNAS XVII sangat penting sebagai ajang pencari bakat. Ini juga digunakan untuk mengukur atlet-atlet kita. Ajang ini jadi momen NPC Indonesia melakukan pembinaan sebagai persiapan mengikuti berbagai event, baik itu single event maupun multievent,” ujar Andi.

Selama memantau perhelatan PEPARNAS XVII yang berlangsung pada 6 hingga 13 Oktober 2024, Andi meyakini bahwa ajang multievent olahraga disabilitas ini telah menuntaskan fungsinya sebagai ruang berebut prestasi hingga pencarian bakat baru.

"Untuk mengikuti berbagai ajang multievent seperti ASEAN Para Games hingga Paralimpiade itu ada kualifikasi-kualifikasi tertentu yang harus dicapai oleh para atlet. Oleh karena itu, PEPARNAS XVII menjadi saran untuk menguji. Setelah mengikuti selama ini, prestasinya seperti apa?” tuturnya.

"Ujung dari latihan itu adalah prestasi. Dari mana mengukurnya? Ya salah satunya lewat PEPARNAS XVII ini. Maka, ajang ini menjadi momen untuk mengukur, menguji, sekaligus mencari bakat-bakat baru,” imbuhnya.

Sebagai informasi, PEPARNAS XVII Solo 2024 ini diikuti sebanyak 2.957 atlet yang bertanding. Jumlah itu terdiri dari 2.126 atlet laki-laki dan 831 atlet perempuan. Artinya, ada 28 persen olahragawan perempuan yang ikut terlibat dalam perhelatan ini.

Total 20 cabang olahraga yang dipertandingkan pada PEPARNAS XVII menjadi yang terbanyak dalam sejarah penyelenggaraannya sejak pertama kali dihelat pada tahun 1957. Dari seluruh cabor itu, total nomor yang dipertandingkan sebanyak 567.

Jawa Tengah akhirnya sukses menjadi juara umum PEPARNAS XVII setelah mengumpulkan 161 medali emas, 121 perak, dan 124 perunggu sekaligus mengukuhkan statusnya sebagai provinsi paling sukses di ajang ini dengan enam kali gelar juara. (Nana Riyadi)