Puluhan Warga Sragen Keracunan Nasi Tumpeng

Para korban keracunan yang diduga dari nasi tumpeng dilarikan ke Puskesmas Sambirejo Sragen (rumahkurnalis.com/raffi arkana)


SRAGEN - Puluhan warga Sambirejo Sragen mengalami keracunan setelah menyantap nasi tumpeng acara selapanan bayi. Sebanyak 16 orang dilarikan me Puskesmas Sambirejo dan 1 orang dirujuk ke RSUD Soehadi Prijonegoro Sragen, Rabu (4/9/2024).

Keracunan massal dengan gejala mual muntah dan demam ini terjadi di RT 17 Dukuh Kalikunci, Desa Dawung, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen. Kejadian diketahui saat Rabu siang, sejumlah warga mendatangi Puskesmas setempat dengan keluhan yang sama. 

Camat Sambirejo, Sragen, Didik Purwanto saat dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa keracunan massal. Keracunan bermula saat sejumlah warga mendatangi acara selapanan bayi di rumah salah satu warga dan disuguhi nasi tumpeng. "Istilahnya ngepung tumpeng (diundang acara selapanan bayi). Lalu berkat dibawa pulang dan ada anggota keluarga ikut makan jadi korban bertambah banyak," ujarnya.

Didik menyebutkan korban yang diduga makan nasi tumpeng itu mencapai 45 orang. Dari jumlah tersebut 16 di antaranya dirawat di Puskemas Sambirejo. "Korban sekitar 45 orang hingga saat ini. Yang rawat inap di Puskesmas 16 orang sementara lainnya rawat jalan," jelasnya.

Adapun keluhan yang dialami korban keracunan makanan itu pusing, mual dan panas. Menurutnya Pemkab Sragen bersama stakeholder sudah melakukan penanganan. "Dinas Kesehatan) sudah memantau, Muspika dan Pemerintah Desa, Puskesmas sudah turun tangan. Kondisi terakhir sudah mulai membaik," ucapnya. 

Sedangkan Kepala Puskemas Sambirejo dr. Yeni Rahmawati mengatakan, satu korban keracunan saat ini dirujuk ke RSUD Sragen. Sementara yang dirawat inap di Puskemas masih 16 orang. "Kalau yang dirujuk perlu penanganan lebih intensif. Usianya sekitar 56 tahun," kata Yeni.

Dia juga mengatakan saat ini korban yang dirawat di Puskesmas kondisinya sudah membaik. Korban rata-rata berusia dewasa dan orang tua. "Korban kebanyakan usia dewasa dan makan gudangan nasi berkat. Keluhan mual muntah panas. Kondisi terakhir, sementara masih dalam observasi semuanya namun setelah dilakukan penanganan kini sudah membaik. Panas sudah turun," ujarnya.

Mengantisipasi korban bertambah, kini sejumlah tenaga medis dan bidan desa siaga di wilayah keracunan. Pihaknya juga berkordinasi dengan Puskesmas Gondang lantaran Puskesmas Sambirejo sudah penuh. "Ini sudah penuh di Sambirejo ruangnya dan kami langsung koordinasikan dengan  Puskemas Gondang yang terdekat. Di sana ada bidan desa yang udah siaga, mobil siaga juga sudah siap," tambahnya. (Raffi Arkana)