Pesawat Jatuh di Permukiman Brasil, 61 Penumpang Tewas
RUMAHJURNALIS.COM - Sebuah pesawat penumpang terjatuh di Kota Vinhedo, sekitar 80 kilometers dari pusat kota Sao Paulo, Brasil, pada hari Jumat malam (9/8/2024). Kecelakaan tersebut menewaskan seluruh penumpang dan kru pesawat. Maskapai Voepass melaporkan jumlah korban seluruhnya 61 orang, terdiri dari 57 penumpang dan 4 kru pesawat.
Sebagaimana dilansir The Guardian, Otoritas Polisi Militer Brasil Kol.Emerson Massera menegaskan bahwa tak ada penumpang yang selamat dari kecelakaan. Saat ini pihaknya telah mengamankan kondisi di lokasi kecelakaan dan terus melakukan pembersihan agar proses investigasi dan identifikasi korban bisa segera dilakukan.
Komandan Polisi Militer Kol.Cassio Araújo de Freitas menambahkan bahwa tidak ada laporan korban tambahan selain penumpang dan kru pesawat meski kecelakaan terjadi di wilayah permukiman.
Pesawat jenis ATR-72 turboprop milik Voepass Airline tersebut dalam perjalanan dari Cascavel, Negara Bagian Parana menuju Bandara Internasional Guarulhos di Sao Paulo. Berdasarkan pengamatan website Flight Radar, pesawat sedang berada pada ketingian 17.000 kaki sebelum tiba-tiba menurun drastis hingga ketinggian 4.000 kaki dalam 2 menit kemudian hilang kontak.
Pada tayangan video yang dibagikan di media sosial terlihat pesawat lepas kendali saat jatuh ke pepohonan, diikuti kepulan asap hitam dalam jumlah besar.
Salah satu warga yang tinggal di dekat lokasi kecelakaan, Ana Lúcia de Lima, mengatakan bahwa ia mendengar suara ledakan yang sangat keras. "Ledakan pertama sangat kuat, sudah ada asap hitam yang keluar, dan kemudian ada beberapa ledakan lagi,” ujarnya kepada media.
Warga lainnya, Daniel de Lima, mengaku mendengar suara keras sebelum melihat ke luar dan melihat pesawat berputar-putar tanpa kendali.
“Itu berputar, tapi tidak bergerak maju,” katanya kepada Reuters. “Segera setelah itu, benda itu jatuh dari langit dan meledak.”
Kepala Pusat Investigasi dan Pencegahan Kecelakaan Penerbangan Angkatan Udara Brasil, Brigadir Marcelo Moreno, mengatakan pihaknya belum menentukan batas waktu penyelesaian penyelidikan. Menurutnya masih terlalu dini untuk mengatakan keterangan apapun.
Namun Moreno menekankan bahwa sebelum kejadian tidak ada komunikasi dari pesawat ke otoritas kontrol yang mengindikasikan keadaan darurat.
Pihak maskapai juga menyatakan bahwa pesawat telah lepas landas dalam kondisi normal, tak ada pembatasan terkait kondisi cuaca, dan semua sistem berfungsi dengan baik.
“Saat ini, Voepass memprioritaskan pemberian bantuan sepenuhnya kepada keluarga korban dan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menentukan penyebab kecelakaan,” kata perusahaan tersebut.
Beberapa menit setelah kejadian kecelakaan tersebut, Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva yang saat itu tengah memberikan pidatonya di sebuah acara menyerukan untuk mengheningkan cipta selama satu menit untuk mendoakan para korban.(Wawan Irawan)