Permainan Secret Agent Ajarkan Hak dan Kewajiban Siswa SD

RUMAHJURNALIS.COM - Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) di SD Negeri Gabus 2 Kecamatan Ngrampal, Sragen, tak lagi membosankan. Sekolah ini menerapkan inovasi 'Berani Bersuara' yang mengimplementasikan konsep hak dan kewajiban siswa melalui permainan Secret Agent.
Inovasi ini mengajak siswa belajar tentang nilai-nilai kewarganegaraan secara aktif dan menyenangkan. Permainan Secret Agent mengubah suasana kelas yang kaku menjadi ruang belajar yang hidup. Dalam metode ini, siswa diajak berdiskusi, menyampaikan pendapat, dan menghargai opini teman sekelas dalam suasana yang penuh tantangan seperti permainan agen rahasia.
Mereka belajar menyampaikan bukti dari hasil riset visual dan mempertahankan pendapat dengan cara yang santun dan bertanggung jawab. Kepala SD Gabus 2, Suwarno menyampaikan, metode ini telah membawa angin segar dalam proses pembelajaran. "Dengan pendekatan seperti ini, siswa tidak hanya belajar teori. Mereka juga belajar menghargai perbedaan, berbicara dengan data, serta memahami hak dan kewajiban secara nyata dalam diskusi kelompok," ujar Suwarno Senin (28/7/2025).
Menurut Suwarno, pembelajaran dengan Secret Agent ini membuat permasalahan seperti minimnya partisipasi siswa dalam diskusi dapat teratasi. Suasana yang menyenangkan membuat siswa lebih percaya diri untuk menyampaikan ide dan sekaligus belajar tidak memaksakan pendapat. Guru pun dapat melakukan evaluasi secara menyeluruh, tidak hanya dari hasil tes tertulis, tetapi juga dari interaksi dan sikap siswa selama permainan berlangsung.
Manfaat dari inovasi ini tidak hanya dirasakan siswa. Orang tua pun dapat terlibat dengan memperkuat pemahaman anak-anak tentang tanggung jawab sosial dan nilai keluarga yang selaras dengan pendidikan karakter. Metode ini bukan sekadar permainan, tapi juga alat untuk membentuk karakter siswa sebagai warga negara yang kritis, bertanggung jawab, dan beretika.
Sekolah Dasar Gabus 2 membuktikan bahwa belajar PPKn bisa menyenangkan, bermakna, dan berdampak panjang. Sehingga diharapkan inovasi model pembelajaran ini bisa ditiru untuk diterapkan sekolah lain di Sragen. (Raffi Arkana)