Perjuangan Ni Nengah Widiasih Tembus Rekor Pribadi di Paralimpiade Paris 2024

LAMPAUI REKOR PRIBADI : Ni Nengah Widiasih meraih posisi kelima setelah terhenti pada angkatan 106 kg pada pertandingan Rabu (4/9/2024).(Tangkapan Layar Youtube Paralympic Games)

RUMAHJURNALIS.COM - Paralimpiade Paris 2024 menjadi ajang yang sangat menantang bagi tim angkat berat Indonesia. Meski belum berhasil meraih medali, prestasi dan usaha keras para atlet, salah satunya Ni Nengah Widiasih, patut diapresiasi.

Ni Nengah Widiasih berhasil mencatatkan prestasi pribadi dengan mengangkat beban seberat 101 kilogram di kategori 41 kilogram putri dalam pertandingan yang berlangsung di Porte de la Chapelle Arena, Paris, Rabu (4/9). Ini merupakan angkatan terbaik Widi sepanjang kariernya, melampaui rekornya di Paralimpiade Tokyo 2020 di mana ia meraih medali perak dengan angkatan 98 kilogram. Namun, meskipun berhasil memecahkan rekornya sendiri, Widi harus puas berada di posisi kelima, karena gagal dalam upaya mengangkat beban 106 kilogram di kesempatan ketiga.

Persaingan di Paralimpiade Paris 2024 terbukti sangat ketat, terutama dengan kehadiran atlet-atlet dari negara-negara dengan tradisi kuat di angkat berat. Atlet asal China, Zhe Chui, keluar sebagai juara di kategori ini dengan angkatan 119 kilogram, yang sekaligus menjadi rekor baru. Medali perak diraih oleh Esther Nworgu dari Nigeria dengan angkatan 118 kilogram, sementara medali perunggu diraih oleh Lara Aparecida da Lima dari Brasil yang mampu mengangkat beban 109 kilogram.

Usai pertandingan, Widi menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Indonesia karena belum berhasil membawa pulang medali. Namun, ia menegaskan bahwa ia telah berjuang sekuat tenaga, meski masih merasakan dampak dari cedera bahu yang dialaminya selama masa persiapan. 

"Apa yang terjadi hari ini adalah kehendak Tuhan, dan saya belum diizinkan untuk meraih kemenangan," ucap Widi dalam keterangannya.

Meskipun demikian, Widi tetap optimistis dan bertekad untuk terus berlatih dan pulih dari cederanya. Ia berharap bisa kembali berlaga dalam kondisi terbaik di kejuaraan-kejuaraan mendatang.

Selain Widi, dua lifter Indonesia lainnya, Siti Mahmudah dan Sriyanti, juga akan berkompetisi di kategori masing-masing. Siti akan turun di kategori 79 kilogram putri pada Sabtu (7/9), sementara Sriyanti di kategori +86 kilogram putri pada Minggu (8/9). Pelatih angkat berat Indonesia, Eko Supriyanto, menyebut bahwa meraih medali di Paralimpiade Paris adalah misi yang sangat sulit, mengingat dominasi lawan-lawan yang luar biasa kuat, terutama dari China. Namun, semangat juang para atlet Indonesia tetap tinggi, dan mereka akan berusaha maksimal dalam pertandingan nanti.(Yudhi Hartomo)