Peringatan Hari Wayang Nasional 2024, Juliyatmono : Harus Dijaga, Diprogramkan dan Dibiayai Pemerintah

NGURI-URI WAYANG KULIT : Anggota DPR RI Juliyatmono berharap pentas rutin wayang kulit oleh Pemkab Karanganyar harus dijaga keberlangsungannya setiap tahun. (Anwar Mustafa/rumahjurnalis)

RUMAHJURNALIS.COM - Pemerintah Kabupaten Karanganyar menggelar pertunjukan wayang kulit di Plaza Alun-alun Karanganyar dalam rangka memperingati Hari Wayang Nasional Tahun 2024. Pagelaran wayang kulit yang berlangsung pada Kamis (7/11/2024) malam ini menampilkan duet dalang kebanggaan Karanganyar Ki Anom Dwijokangko, S.Sn. dan Ki Cahyo Kuntadi, S.Sn., M.Sn.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Karanganyar Drs. Agam Bintoro. M.Si.dalam laporannya manyampaikan bahwa pentas wayang kulit yang mendatangkan 17 sinden dari 17 kecamatan di Karanganyar ini juga untuk menyongsong Hari Jadi Kabupaten Karanganyar yang jatuh pada 18 November mendatang.

Pagelaran wayang kulit menurut Pj Sekda Karanganyar Zulfikar Hadid, S.H. yang hadir mewakili Pj Bupati Karanganyar, selalu menjadi agenda dalam rangkaian peringatan Hari Jadi Karanganyar setiap tahun.

"Hal tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen Pemkab Karanganyar dalam melestarikan budaya wayang kulit,"ujarnya.

"Wayang merupakan salah satu warisan seni budaya bangsa bernilai luhur yang membentuk identitas bangsa di tengah dinamika perkembangan dunia. Wayang bukan sekedar tontonan tapi juga tuntunan yang mengandung pesan moral dan pedoman hidup yang mengajarkan manusia dapat mencapai hidup yang selaras, harmonis, bemoral, dan bermartabat,"tuturnya menambahkan.

SINDEN MUDA : Pentas wayang kulit kali ini menampilkan 17 sinden yang masing-masing mewakili setiap kecamatan di Karanganyar. (Anwar Mustafa/rumahjurnalis)


Mantan Bupati Karanganyar dua periode yang kini menjabat anggota DPR RI Komisi X Drs. H. Juliyatmono MM, MH.mengutarakan hal senada. Sampai kapanpun menurutnya, setiap tanggal 7 November, pasti Pemkab Karanganyar mengadakan pentas wayang kulit. Hal ini menurutnya yang harus terus dijaga keberlangsungannya.

"Kita kembangkan terus agar wayang dan kesenian tradisional lain bisa dijaga, diprogramkan dan dibiayai oleh pemerintah. Sebab kalau tidak pemerintah, masyarakat akan abot (berat-red) kalau harus nanggap kesenian daerah,"tandas politisi Senayan yang komisinya membidangi pendidikan, sains, teknologi, pemuda, olahraga, kebudayaan, perpustakaan dan badan riset inovasi nasional ini.


Dalam kesempatan tesebut, Bupati Sepuh Juliyatmono juga menyempatkan untuk turut nembang didampingi para bintang tamu Gareng Tralala, Petruk Sadibei dan Bagong Glondor juga para pesinden. Pria yang dikenal memiliki konsen tinggi terhadap kesenian tradisional terutama wayang kulit ini nampak menikmati saat melantunkan tembang Caping Gunung dengan iringan gamelan para nayaga.

Pengaruh dan rasa terima kasih warga Karanganyar pada Juliyatmono yang memimpin Kabupaten Karanganyar selama 10 tahun masih sangat terasa. Ratusan masyarakat yang hadir menonton wayang kulit memanfaatkan untuk bersalaman atau minta foto. Termasuk pegawai di lingkungan Pemkab Karanganyar yang begitu mengagumi sosok dari ayah Ilyas Akbar Almadani Calon Bupati Karanganyar.(Wawan Irawan)