Pengembangan Pesawat Terbesar di Dunia Airlander 10 Terus Dikebut

DESAIN KABIN PENUMPANG : Airlander 10 dikembangkan sebagai pesawat ramah lingkungan yang kemampuan jelajahnya tinggi.(Foto : Hybrid Air Vehicles)

RUMAHJURNALIS - Hybrid Air Vehicles (HAV) menyatakan bahwa pengembangan Airlander 10, masih berada di jalur progres yang tepat untuk memasuki sektor layanan publik sesuai target yakni tahun 2029. Contoh pertama mesin terbang terbesar di dunia ini mulai dibangun oleh penemunya dari Inggris lebih dari dua dekade lalu.

HAV sempat menghentikan pengembangan dan uji coba pesawat sepanjang 92 m (302 kaki) itu setelah insiden kecelakaan di tahun 2016. Meskipun kecelakaan tersebut tidak mengakibatkan cedera pada orang-orang yang terlibat dalam uji cobanya.

Tahun ini HAV menyatakan akan kembali mengikuti eksibisi di Farnborough Airshow, Inggris, untuk mempublikasikan serangkaian pengembangan Airlander 10 yang telah mereka lakukan.

Pada bulan Februari lalu, HAV mengatakan telah memulai proses persetujuan tipe dengan Otoritas Penerbangan Sipil Inggris (CAA). Hal ini menjadikan Airlander 10 bukan hanya pesawat komersial pertama di dunia yang dinilai oleh regulator di era modern, tetapi juga pesawat besar pertama yang melalui proses dengan CAA sejak Inggris keluar dari Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa (EASA). Nantinya HAV juga akan mencari sertifikasi Eropa dan Amerika Serikat.

Situs flightglobal.com melansir sejumlah perjanjian pesanan telah dibukukan HAV, diantaranya adalah 1 unit Airlander 10 untuk perusahaan ekowisata Prancis Grands Espaces, 20 unit Airlander 10, yang masing-masing dilengkapi dengan sekitar 90 kursi untuk maskapai regional Spanyol Air Nostrum, 6 unit Airlander 10 untuk sebuah organisasi sektor publik yang disebut Highlands and Islands Transport Partnership (Hitrans) Skotlandia.

Sebelumnya, BAE Systems juga telah mengeluarkan nota kesepahaman untuk "mengeksplorasi potensi" Airlander 10 di pasar pertahanan.

HAV akan memproduksi Airlander 10 di pabrik yang dibangun khusus di Carcroft Common, lokasi bekas tambang batu bara. Pengerjaan konstruksinya kemungkinan akan dimulai pada akhir tahun 2024.

Besar dan Mewah

Airlander 10 akan memiliki interior yang menyaingi hotel mewah atau kapal pesiar. Dengan kabin sepanjang 46 meter yang menawarkan kamar tidur mewah di dalam kamar, bar dan lantai kaca yang menyediakan pemandangan dari ujung ke ujung, pesawat ini akan memberikan pengalaman terbang yang mewah bagi mereka yang cukup beruntung (dan kaya) untuk menjadi penumpang di dalamnya.

“Airlander menantang orang untuk kembali memperhatikan angkasa. Itulah kekuatan pendorong di balik semua yang kami lakukan,” kata Stephen McGlennan, CEO Hybrid Air Vehicles, dalam sebuah pernyataan yang dikutip CNN Travel.

“Perjalanan udara saat ini hampir semuanya adalah tentang berpindah dari A ke B secepat mungkin. Apa yang kami tawarkan adalah cara untuk membuat perjalanan udara menjadi menyenangkan,” imbuhnya.

Airlander dapat lepas landas dan mendarat di hampir semua permukaan datar. Hal ini menghilangkan kebutuhan akan infrastruktur tradisional seperti pelabuhan atau bandara.

Badan pesawat sepanjang 92 meter ini memiliki daya apung berkat 38.000 meter kubik helium yang dibawanya. Helium tersebut terbagi dalam beberapa kompartemen yang bisa diatur untuk membantu mengendalikan pesawat, sekaligus meningkatkan keamanan jika terjadi kesalahan atau kebocoran. Tekanan gas yang lebih ringan dari udara ini membantu mempertahankan bentuk aerodinamis badan pesawat yang terbuat dari serat karbon, Kevlar, dan Mylar.

Pesawat ini juga dilengkapi dengan empat mesin diesel V8 berkekuatan 325 tenaga kuda yang dapat melaju hingga kecepatan 148 kilometer per jam (91 mph) dan memberikan daya dorong vertikal untuk lepas landas horizontal. Keunggulan lingkungan pesawat ini berasal dari konsumsi bahan bakar dan tingkat kebisingan mesin yang jauh lebih rendah, dibandingkan dengan pesawat jet.

Di bawahnya terdapat ruang untuk muatan yang mampu membawa hingga 10 ton dan satu set "peluncur" pneumatik yang dapat ditarik dan dapat digunakan untuk mendarat di darat, pasir, air, atau es.

"Kami melihatnya sebagai masa depan," kata Nick Allman, direktur program HAV. "Pesawat ini akan lebih murah, lebih ramah lingkungan, dan kita akan dapat pergi ke tempat-tempat yang sebelumnya tidak dapat kita kunjungi," tandasnya.

Dalam sekali penerbangan Airlander 10 diklaim dapat membawa muatan sampai 10 ton untuk menempuh 4.000 mil, dengan lama terbang maksimal 5 hari dan ketinggian maksimal 2000 kaki.(Yudhi Hartomo)