Operasi Patuh Candi 2024 Dimulai, Ratusan Polisi Diterjunkan

SIAP OPERASI : Kapolresta Surakarta Kombes.Pol. Iwan Saktiadi, SIK.MH.MSi saat memimpin apel gelar pasukan tanda dimulainya Operasi Patuh Candi 2024.(Foto : Dokumen Polresta Surakarta)

SOLO - Selama 14 hari ke depan (15-28 Juli 2024), Polresta Surakarta menggelar Operasi Patuh Candi 2024 secara serentak. Sebanyak 106 personel diterjunkan dalam pelaksanaan operasi untuk meningkatkan kesadaran disiplin berlalu-lintas di Solo. 

Sebagai tanda dimulainya Operasi Patuh Candi 2024, Polresta Surakarta melaksanakan apel gelar pasukan di halaman Mapolresta Surakarta, Senin 15 Juli 2024.

Apel dipimpin langsung oleh Kapolresta Surakarta Kombes.Pol. Iwan Saktiadi, SIK.MH.MSi, serta dihadiri oleh PJU Polresta Surakarta, Kapolsek Jajaran serta seluruh personil Polresta Surakarta baik Polri dan ASN. Pasukan apel terdiri dari Denpom IV/ 4 Surakarta, anggota Polresta Surakarta, Satpol PP dan Dishub kota Surakarta.


PERSONEL GABUNGAN : Sebanyak 106 personel Polresta Surakarta diterjunkan dalam Operasi Patuh Candi 2024.(Foto : Dokumen Polresta Surakarta)

"Adapun tujuan operasi tentunya yang utama adalah meningkatkan kesadaran dan kedisiplinan masyarakat dalam berlalu lintas. Karena mengetahui angka kecelakaan dan angka pelanggaran masih cukup tinggi," jelas Kapolresta Kombes.Pol. Iwan Saktiadi, SIK.MH.MSi usai memimpin apel gelar pasukan.

Kapolresta menyatakan bahwa operasi ini menggunakan cara-cara yang lebih mengedepankan edukatif, preventif dan preemtif. Petugas juga didorong untuk mengoptimalkan penegakkan hukum secara elektronik baik itu yang statik atau yang mobile.

"Namun demikian jika memang didapati pelanggaran- pelanggaran di jalan yang kemudian ditemui petugas itu akan kita gunakan penegakan hukum," tegas Kapolresta.

Terkait angka kecelakaan secara prosentase yakni 3 % untuk angka kecelakaan dan 6% untuk angka pelanggaran Kapolresta menekankan pihaknya terus mengupayakan menekan angka tersebut, namun yang jauh lebih penting adalah kesadaran masyarakat dalam berkendara. 

"Artinya perangkat kita sudah kita gelar baik itu sistem dan metodenya,  peraturannya,  petugasnya, sarana dan prasarananya. Namun demikian harapan kita masyarakat harus mampu berperilaku tertib di jalan," tutur Kapolresta.

"Sebenarnya tujuan utamanya adalah masyarakat itu mampu mengendalikan diri di jalan, mematuhi peraturan sehingga bisa mereduksi angka pelanggaran dan sekaligus paralel harapan kita juga menurunkan angka kecelakaan serta fasilitas," imbuhnya.

Ia berharap setelah pelaksanaan operasi ini masyarakat akan akan terbiasa dengan situasi di mana polisi melakukan kegiatan operasi dengan berbagai macam metode baik itu edukasi maupun penegakkan hukum.(*)