Olahraga Harian vs Weekend Warrior, Kamu Tim yang Mana?

AKTIVITAS FISIK : Penelitian menunjukkan bahwa jumlah total aktivitas fisik yang dilakukan lebih penting daripada frekuensi latihannya.(freepik)


RUMAHJURNALIS.COM - Dalam kesibukan sehari-hari, seringkali sulit untuk menemukan waktu berolahraga setiap hari. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa berolahraga hanya di akhir pekan bisa sama efektifnya dengan olahraga rutin harian, selama total aktivitas fisiknya memenuhi rekomendasi. Hal ini tentu memberikan kabar baik bagi mereka yang lebih memilih menjadi "weekend warriors" atau hanya berolahraga di akhir pekan.

Studi Tentang Olahraga Akhir Pekan dan Kesehatan

Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan, termasuk Dr. Shaan Khurshid, seorang ahli jantung di Massachusetts General Hospital, sebagaimana dilaporkan oleh The Guardian, menunjukkan bahwa jumlah total aktivitas fisik yang dilakukan seseorang lebih penting daripada frekuensi latihannya. Studi yang diterbitkan dalam jurnal Circulation ini melibatkan hampir 90.000 partisipan dari proyek UK Biobank. Penelitian ini menemukan bahwa orang yang berolahraga hanya di akhir pekan namun tetap memenuhi target aktivitas fisik, memiliki risiko lebih rendah terkena lebih dari 200 jenis penyakit dibandingkan mereka yang tidak aktif secara fisik.

Partisipan dalam penelitian ini dimonitor pola olahraganya menggunakan perangkat di pergelangan tangan mereka. Orang yang berhasil mencapai 150 menit olahraga intensitas sedang hingga tinggi per minggu, baik yang dilakukan secara rutin setiap hari maupun yang hanya dilakukan di akhir pekan, dikategorikan sebagai orang yang aktif. Mereka yang tidak mencapai angka tersebut digolongkan sebagai tidak aktif. Hasilnya, baik para "weekend warriors" maupun mereka yang berolahraga rutin harian, sama-sama memiliki risiko penyakit yang lebih rendah, termasuk hipertensi, diabetes, dan gangguan kardiometabolik lainnya.

Perbandingan Olahraga Rutin Harian dan Akhir Pekan

Salah satu temuan penting dari penelitian ini adalah bahwa total volume olahraga adalah kunci utama, bukan bagaimana olahraga itu dijadwalkan. 

Orang yang berolahraga hanya di akhir pekan menunjukkan penurunan risiko hipertensi lebih dari 20%, dan risiko diabetes menurun hingga 40% dibandingkan dengan mereka yang tidak berolahraga. Ini menunjukkan bahwa olahraga terpusat dalam waktu singkat di akhir pekan dapat memberikan manfaat kesehatan yang sama seperti olahraga yang dilakukan secara teratur setiap hari.

Penemuan ini sangat bermanfaat bagi mereka yang memiliki jadwal kerja padat dan sulit meluangkan waktu untuk berolahraga setiap hari. Bagi mereka yang sudah terbiasa berolahraga setiap hari, meningkatkan frekuensi latihan dapat memberikan manfaat tambahan. Hal ini didukung oleh penelitian lain yang menunjukkan bahwa semakin banyak volume aktivitas fisik, semakin besar manfaat kesehatan yang dapat diperoleh.

Rekomendasi untuk Gaya Hidup Sehat

Berdasarkan penelitian ini, National Health Service (NHS) merekomendasikan agar orang dewasa melakukan 150 menit olahraga intensitas sedang atau 75 menit olahraga intensitas tinggi setiap minggu untuk menjaga kesehatan. Aktivitas ini bisa berupa jalan cepat, bersepeda, berenang, atau olahraga lainnya yang cukup membuat seseorang sulit berbicara dalam kalimat panjang saat berolahraga.

Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa fleksibilitas dalam berolahraga dapat membantu meningkatkan kepatuhan terhadap pedoman kesehatan masyarakat. Bagi sebagian orang, meluangkan waktu di akhir pekan untuk berolahraga mungkin lebih nyaman, dan hal ini tetap memberikan manfaat kesehatan yang sama dengan mereka yang berolahraga rutin harian. (Yudhi Hartomo)