Olahraga dan Tidur Berkualitas Bisa Hambat Penurunan Fungsi Otak

MENJAGA FUNGSI OTAK : Olahraga teratur dapat menghambat penurunan fungsi otak akibat proses penuaan.(Foto : freepik)

RUMAHJURNALIS.COM - Penurunan fungsi otak merupakan bagian alami dari proses penuaan, tetapi bukan berarti tidak bisa ditunda. Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa aktivitas fisik dapat meningkatkan fungsi otak hingga 24 jam, dan tidur yang berkualitas juga memberikan manfaat serupa, meskipun independen dari olahraga.

Penurunan fungsi kognitif terkait usia dapat memengaruhi kesejahteraan, kualitas hidup, dan kemandirian orang dewasa. Olahraga telah lama dikenal sebagai faktor pelindung terhadap penurunan fungsi otak. Namun, studi baru dari University College London (UCL) dan University of Oxford di Inggris menyoroti durasi manfaat olahraga terhadap fungsi otak.

Manfaat Jangka Pendek dari Aktivitas Fisik

Studi ini melibatkan 76 orang dewasa di Inggris berusia 50 hingga 83 tahun dengan rata-rata usia 64,6 tahun, di mana 60,5% adalah perempuan. Mereka mengenakan akselerometer tahan air selama 24 jam sehari selama delapan hari berturut-turut. Aktivitas fisik, perilaku sedenter, dan kualitas tidur mereka dipantau, serta tes kognitif harian dilakukan untuk mengukur memori episodik, memori kerja, fungsi eksekutif, dan kecepatan pemrosesan.

“Olahraga moderat hingga berat mencakup aktivitas apa pun yang meningkatkan detak jantung, seperti berjalan cepat, menari, atau menaiki tangga,” jelas Dr. Mikaela Bloomberg, penulis utama studi ini. Hasilnya menunjukkan bahwa aktivitas fisik tingkat moderat hingga berat terkait dengan peningkatan memori episodik dan memori kerja hingga 24 jam setelahnya. Sebaliknya, perilaku sedenter dikaitkan dengan penurunan memori kerja.

Pengaruh Tidur pada Fungsi Otak

Terlepas dari aktivitas fisik, durasi tidur yang lebih lama pada malam sebelumnya terkait dengan peningkatan kecepatan pemrosesan informasi dan memori episodik. Tidur REM (rapid eye movement) – fase tidur di mana mimpi terjadi – dikaitkan dengan peningkatan perhatian, sementara tidur yang pulas (deep sleep) dan restoratif dikaitkan dengan memori episodik yang lebih baik.

“Temuan ini menunjukkan bahwa manfaat memori dari olahraga mungkin bertahan lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya, bahkan hingga keesokan harinya,” kata Bloomberg. “Tidur yang berkualitas, khususnya tidur yang pulas, dapat menambah manfaat ini.”

Keterbatasan Studi dan Implikasi

Peneliti Andrew Steptoe mencatat bahwa meskipun temuan ini menarik, studi ini belum membahas dampak jangka panjang dari olahraga terhadap kesehatan kognitif. Selain itu, peserta penelitian adalah individu yang sudah aktif dan sehat secara kognitif, sehingga hasilnya mungkin tidak berlaku untuk populasi dengan gangguan kognitif.

Namun, studi ini tetap memberikan wawasan penting mengenai pentingnya gaya hidup sehat bagi fungsi otak, baik melalui olahraga maupun tidur yang cukup. Olahraga teratur dan tidur berkualitas tidak hanya membantu meningkatkan kinerja kognitif, tetapi juga berpotensi memperlambat penurunan fungsi otak terkait usia.

Studi ini dipublikasikan dalam International Journal of Behavioral Nutrition and Physical Activity.(Yudhi Hartomo)