Menurut Sains, 8 Hal Sederhana Ini Berpengaruh Besar pada Kebahagiaanmu
RUMAHJURNALIS.COM - Kebahagiaan bukan soal keberuntungan atau sesuatu yang didapat tanpa sengaja. Perasaan bahagia adalah sesuatu yang bisa kita ciptakan dengan kebiasaan tertentu. Sejumlah riset ilmiah telah dilakukan di berbagai belahan dunia dan menemukan bahwa sikap-sikap dan tindakan tertentu yang dilakukan dengan sengaja, sangat memengaruhi perasaan bahagia seseorang.
Berikut adalah delapan cara untuk tetap bahagia di tahun ini, berdasarkan penelitian ilmiah.
1. Pelihara Persahabatan
Persahabatan memiliki manfaat besar untuk semua usia, tetapi menjadi semakin penting di usia tua. Hubungan persahabatan, yang bersifat sukarela dan bebas dari kewajiban, sering kali lebih menyenangkan dibanding hubungan keluarga. Penelitian menunjukkan bahwa menjaga persahabatan yang berkualitas dapat meningkatkan kesehatan fisik dan kognitif.
Menurut Susan M Moore, profesor emeritus psikologi di Swinburne University of Technology, Melbourne, membangun hubungan dengan teman baru dapat memberi pemahaman lebih mendalam tentang diri kita, sekaligus meningkatkan kesejahteraan psikologis dan fisik. Jika sulit menjalin pertemanan baru, berbagi momen mengesankan, seperti menikmati fenomena alam bersama, bisa menjadi cara yang efektif untuk mendekatkan diri dengan orang lain.
2. Latih "Confelicity"
Confelicity, yang berarti "kebahagiaan bersama," adalah kemampuan untuk berbagi kebahagiaan orang lain. Mendukung kabar baik teman secara antusias, seperti bertanya lebih lanjut atau memberi ucapan selamat, dapat memperkuat hubungan. Sebaliknya, meremehkan atau merespons secara pasif justru bisa merusak hubungan.
3. Lakukan Kegiatan Sukarela
Membantu orang lain sering kali memberikan kebahagiaan lebih daripada memanjakan diri sendiri. Penelitian menunjukkan bahwa kegiatan sukarela dapat membantu kondisi serius seperti nyeri kronis dan depresi. Bahkan, beberapa penyedia layanan kesehatan kini meresepkan kegiatan sosial seperti menjadi sukarelawan untuk meningkatkan kesejahteraan pasien.
4. Hubungkan Diri dengan Leluhur
Mengenal sejarah keluarga dapat memberikan perspektif baru dan rasa syukur atas kehidupan saat ini. Penelitian yang dipimpin oleh Susan M Moore menemukan bahwa orang yang lebih mengenal sejarah keluarganya memiliki tingkat kepuasan hidup yang lebih tinggi. Menelusuri silsilah keluarga juga dapat membantu seseorang merasa lebih terkoneksi dengan dunia dan memahami tempat mereka di dalamnya.
5. Buat Daftar Hal-Hal Positif
Menuliskan tiga hal baik yang terjadi setiap hari – sekecil apa pun, seperti menikmati matahari sore – telah terbukti meningkatkan suasana hati. Praktik ini membantu kita lebih fokus pada hal-hal positif dalam hidup.
6. Antisipasi Kesenangan
Penelitian oleh para peneliti di University of Richmond, Virginia, menunjukkan bahwa tikus yang diajari untuk menanti hadiah menunjukkan tanda-tanda optimisme yang lebih tinggi dibandingkan dengan tikus yang langsung mendapat hadiah. Mereka berspekulasi bahwa hal serupa berlaku untuk manusia: menanti-nantikan sesuatu yang menyenangkan, seperti liburan atau aktivitas favorit, bisa sama menyenangkannya dengan kegiatan itu sendiri.
7. Santailah, Biarkan Diri Beristirahat
Berusaha terlalu keras untuk menjadi bahagia justru bisa menjadi penghalang. Iris Mauss, psikolog di University of California, Berkeley, menemukan bahwa terlalu fokus pada kebahagiaan dapat meningkatkan rasa kesepian dan kekecewaan. Sebaliknya, sikap menerima naik turunnya hidup bisa membawa rasa damai yang lebih mendalam.
8. Kurangi Kafein
Meskipun kafein dapat meningkatkan kewaspadaan, konsumsi yang berlebihan atau pada waktu yang salah dapat mengganggu tidur dan memicu kecemasan. Batas aman kafein adalah sekitar 400 mg per hari (dua hingga tiga cangkir kopi). Untuk tidur yang optimal, hindari kafein setidaknya delapan jam sebelum tidur. (Yudhi Hartomo/BBC)