Menang dalam 46 Detik, Petinju Aljazair Diisukan Transgender
RUMAHJURNALIS - Olimpiade Paris 2024 kembali mencuatkan kontroversi. Atlit tinju putri Aljazair Imane Khelif diperdebatkan status gendernya setelah mengalahkan petinju Italia Angela Carini dalam 46 detik pada babak 16 besar kelas 66 kg di North Paris Arena, Villepinte, Prancis, pada Kamis, 1 Agustus 2024. Angela tidak melanjutkan pertandingan karena mengaku sangat kesakitan pada bagian hidungnya setelah terkena pukulan Khelif.
"Rasanya sakit sekali. Saya sering disebut seorang petarung tapi kali ini saya pilih berhenti demi kesehatan saya. Saya belum pernah merasakan pukulan seperti ini," kata Angela sebagaimana dilansir Skysports.
Kejadian ini lantas viral dan rumor negatif menyerang Khelif dengan menyebutnya sebagai seorang transgender. Komentar-komentar yang menyudutkan petinju Aljazair tersebut menghubungkan Khelif dengan kejadian diskualifikasi yang dialaminya tahun lalu dalam World Boxing Championships di New Delhi.
International Boxing Association (IBA) yang tak terlibat dalam penyelenggaraan Olimpiade Paris ini mengeluarkan pernyataan yang mempertanyakan keikutsertaan Imane Khelif dan Lin Yu-ting dalam olimpiade. IBA menyebut Khelif tidak memenuhi tes kelayakan gender. Selain Khelif, Juara dunia 2 kali Lin Yu-ting asal Taiwan juga harus kehilangan medali perunggu dalam kejuaraan dunia di India tersebut lantaran IBA mendiskualifikasinya dengan alasan yang sama.
Menanggapi rumor ini, juru bicara International Olympic Committee (IOC) Mark Adams menegaskan bahwa seluruh atlit telah memenuhi peraturan kelayakan.
"Semua yang berlaga dalam kategori putri, sudah memenuhi kriteria kelayakan sesuai peraturan," ujar Mark. Ia menyayangkan rumor tersebut dan menyebutnya sebagai sesuatu yang menyakitkan hati dan tidak fair.
Algeria's Olympic Committee (COA) secara resmi mengutuk rumor tersebut dan menyebutnya sebagai serangan "ngawur".
"COA mengutuk keras. Rumor yang menyerang harga diri dan personal Imane Khelif adalah sangat tidak fair. COA telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi atlit kami,"demikian pernyataan resmi COA.
IBA sendiri sebenarnya sudah dicabut statusnya sebagai badan pengatur tinju global oleh IOC pada bulan Juni 2023 karena mereka gagal menyelesaikan masalah reformasi tata kelola organisasi, keuangan dan masalah etika. Sejumlah badan tinju yang tergabung dalam IOC Olimpiade Paris merilis pernyataan bersama yang menyatakan bahwa telah terjadi misleading informasi terhadap dua atlit tinju putri Olimpiade Paris.
"Kedua atlit ini menjadi korban keputusan yang mendadak dan sewenang-wenang dari IBA. Menjelang akhir kejuaraan yang diadakan IBA tahun 2023, mereka tiba-tiba didiskualifikasi tanpa proses apapun. Serangan rumor gender ini hanya didasari keputusan tanpa prosedur yang jelas tersebut, padahal kedua atlit ini sudah bertahun-tahun berkompetisi di berbagai kejuaraan tingkat dunia,"demikian pernyataan resmi mereka.
Pada laga berikutnya Khelif akan menghadapi petinju Hungaria Anna Luca Hamori, sementara Lin Yu-ting akan bertanding dengan petinju Uzbekistan Sitora Turdibekova di kelas 57kg pada hari ini, Jumat 2 Agustus 2024.
"Saya berterima kasih atas dukungan warga Aljazair. Saya berharap bisa meraih kemenangan berikutnya untuk mengamankan perolehan medali. Selanjutnya baru mengejar perolehan emas,"ujar Khelif usai pertandingan kepada Skysports.(Wawan Irawan)