Mau Piknik? Waspadai Cuaca Ekstrem Akhir Tahun, Cek Info Cuaca Sebelum Berpergian!
![](https://nos.jkt-1.neo.id/jurnalis/post/2/1035-1734153078-mau-piknik-waspadai-cuaca-ekstrem-akhir-tahun-cek-info-cuaca-sebelum-berpergian.webp)
RUMAHJURNALIS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat untuk selalu memperbarui informasi prakiraan cuaca sebelum berpergian selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Hal ini penting sebagai langkah antisipatif terhadap potensi cuaca ekstrem yang melanda di sejumlah wilayah Indonesia. Cuaca ekstrem berpotensi menganggu kelancaran arus transportasi seluruh moda.
"Seperti kata pepatah, sedia payung sebelum hujan, maka dari itu kami meminta masyarakat untuk terus memantau prakiraan cuaca melalui aplikasi InfoBMKG yang selalu diperbarui secara berkala. Peringatan dini cuaca akan disampaikan, sepekan dan diulang tiga hari sebelum kejadian, bahkan hingga tiga jam sebelum kejadian cuaca ekstrem," ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati di Jakarta.
Dwikorita mengatakan, berdasarkan survey yang dilakukan Kementerian Perhubungan, diprediksi akan ada 110,67 juta orang yang akan melakukan perjalanan musim libur Nataru 2024/2025. Dan mayoritas, kata dia, pelaku perjalanan tersebut menggunakan kendaraan pribadi berupa mobil dan motor sehingga sangat rentan menghadapi cuaca ekstrem dalam perjalanannya.
Potensi Cuaca Ekstrem Hingga April 2025
Dwikorita menjelaskan bahwa cuaca ekstrem diperkirakan berpotensi terjadi hingga Maret-April 2025, dipengaruhi oleh fenomena La Nina Lemah yang dapat meningkatkan curah hujan sebesar 20 persen. Selain itu, dinamika atmosfer seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) dan potensi Cold Surge (seruakan udara dingin) yang bergerak dari daratan Asia (Siberia) menuju wilayah barat Indonesia, juga diproyeksikan aktif selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Kedua fenomena ini memiliki potensi untuk meningkatkan intensitas dan volume curah hujan di berbagai wilayah Indonesia, meskipun skala dan dampaknya masih memerlukan pemantauan lebih lanjut. BMKG terus memantau kondisi ini secara cermat dan menyampaikan informasi terkini untuk mendukung langkah antisipatif serta mengurangi risiko di lapangan.
"Update informasi cuaca berkala diperlukan sebagai bentuk preventif guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan selama perjalanan keluar kota maupun saat mengunjungi berbagai destinasi wisata. Di musim penghujan seperti sekarang ini sangat rawan terjadi bencana hidrometeorologi," tuturnya.
Disampaikan Dwikorita, dalam aplikasi besutan BMKG, tersedia fitur 'Digital Weather for Traffic (DWT)'. Layanan tersebut dapat digunakan pelaku perjalanan untuk mengecek informasi cuaca di jalur mudik. Pengguna, tambah dia, dapat mengakses informasi peringatan dini, cuaca jalur darat, cuaca rute perjalanan, cuaca bandar udara, cuaca pelabuhan, cuaca penyeberangan, hingga informasi penerbangan dan gelombang.
Update Prakiraan Cuaca 13-20 Desember
Dari update pemantauan cuaca yang diterbitkan dalam Prospek Cuaca Mingguan Periode 13-20 Desember 2024, BMKG memprediksi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat, yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, di wilayah berikut:
HUJAN SEDANG - LEBAT :
- Sumatera: Aceh, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, dan Kep. Bangka Belitung.
- Jawa, dan Bali: DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan D.I Yogyakarta.
- Kalimantan: Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara.
- Sulawesi: Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.
- Maluku dan Papua: Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, dan Papua.
HUJAN LEBAT - SANGAT LEBAT :
- Sumatera: Sumatera Utara, Bengkulu, Sumatera Selatan, dan Lampung.
- Jawa, dan Bali: Banten, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT
- Nusa Tenggara: Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur
- Sulawesi: Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan
- Maluku dan Papua: Papua Pegunungan dan Papua Selatan.
POTENSI ANGIN KENCANG : Banten, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Maluku, Papua Selatan selama periode yang sama. Kondisi ini meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, genangan air, tanah longsor, dan angin kencang, terutama di wilayah rawan.
Menghadapi prospek cuaca ini, BMKG mengeluarkan himbauan kepada masyarakat untuk melakukan hal-hal sebagai berikut :
- Mengantisipasi risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan genangan air, terutama di wilayah rawan.
- Membersihkan saluran air dan lingkungan sekitar untuk mengurangi risiko banjir.
- Menghindari aktivitas di wilayah rawan bencana serta mempersiapkan perlengkapan darurat.
- Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti situs web www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi infoBMKG.
- Tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan. (Yudhi Hartomo/BMKG)