Kontroversi Kapsul Bunuh Diri Sarco, Polisi Tangkap Beberapa Orang

KONTROVERSI : Kapsul Sarco yang dirancang sebagai mesin bunuh diri dengan cara eutanasia ini memicu perdebatan dunia.(exitinternational.net)


RUMAHJURNALIS.COM - Swiss menjadi pusat perhatian dunia setelah pihak berwenang menangkap beberapa orang terkait penggunaan pertama kapsul kontroversial Sarco, yang didesain untuk memungkinkan penggunanya mengakhiri hidup. Polisi di kanton utara Schaffhausen, yang berbatasan dengan Jerman, melaporkan bahwa kapsul tersebut digunakan di sebuah hutan di wilayah Merishausen pada hari Senin (23/9/2024).

Proses hukum telah dibuka oleh jaksa setempat terhadap beberapa individu atas tuduhan "memfasilitasi dan membantu bunuh diri", kata pihak kepolisian. Sejumlah orang ditahan pada Selasa (24/9/2024), namun detail mengenai identitas mereka atau korban tidak diungkapkan.

The Last Resort, kelompok yang berada di balik pengembangan kapsul Sarco, mengonfirmasi bahwa korban adalah seorang wanita asal Amerika Serikat berusia 64 tahun yang menderita gangguan sistem kekebalan tubuh yang parah. Sebelum peristiwa ini, korban telah menjalani evaluasi psikiatri, memastikan bahwa kondisinya memenuhi syarat untuk bunuh diri yang dibantu.

CNN melaporkan bahwa Florian Willet, salah satu presiden The Last Resort, termasuk di antara empat orang yang ditahan, bersama dengan seorang jurnalis asal Belanda dan dua orang Swiss. Willet dilaporkan menjadi satu-satunya orang yang hadir ketika wanita tersebut mengakhiri hidupnya.

Pihak jaksa di Schaffhausen menolak memberikan rincian lebih lanjut terkait penangkapan tersebut dan tidak mengonfirmasi jumlah pasti orang yang ditahan.

Kapsul Sarco Sudah Dikenalkan Sejak 2019

Kapsul Sarco adalah hasil pemikiran Philip Nitschke, seorang dokter asal Australia yang telah lama dikenal karena advokasinya dalam "bunuh diri berbantuan" sejak tahun 1990-an. Sarco pertama kali diperkenalkan di Swiss pada tahun 2019 dan memicu berbagai diskusi seputar etika, hukum, dan cara pandang terhadap eutanasia.

Nitschke melalui organisasinya, Exit International, menciptakan Sarco sebagai alternatif bagi mereka yang ingin mengakhiri hidup tanpa intervensi medis yang signifikan. Sarco dirancang menyebabkan kematian melalui pelepasan gas nitrogen yang menurunkan kadar oksigen hingga mencapai level mematikan. Pengguna hanya perlu membayar sekitar 18 franc Swiss untuk nitrogen yang digunakan dalam proses tersebut

Legalitas di Swiss

Swiss telah lama menjadi pusat bagi mereka yang ingin melakukan "bunuh diri berbantuan", terutama karena hukum negara ini yang memperbolehkan praktik tersebut sejak tahun 1940-an. Hukum di Swiss menyatakan bahwa mereka yang membantu dalam proses bunuh diri tidak boleh memiliki kepentingan langsung terhadap kematian individu tersebut. 

Hal ini telah membuat Swiss menjadi tujuan yang dikenal untuk "wisata kematian", di mana orang-orang dari seluruh dunia datang untuk mencari hak untuk mengakhiri hidup mereka sendiri.

The Last Resort menyatakan mereka merasa bahwa penggunaan Sarco di Swiss sesuai dengan aturan yang berlaku.

Namun, NDTV melansir pada hari dimana kapsul ini digunakan untuk pertama kalinya, Menteri Urusan Dalam Negeri Swiss, Elisabeth Baume-Schneider, mengatakan bahwa Sarco "tidak legal" di Swiss. 

Kontroversi kapsul Sarco telah memicu perdebatan dunia tentang etika dan legalitas eutanasia, sekaligus membuka mata banyak pihak bahwa ternyata ada negara yang memang melegalkan bunuh diri. (Yudhi Hartomo)