Keseruan Gasppol Menjemput Surat Rekom untuk IAA dan Tri Haryadi di Jakarta

JAKARTA - Gabungan Suara Partai Politik (Gasppol) yang terdiri dari Partai Garuda, Partai Ummat, Partai Gelora, Partai PKN, Partai Prima, Partai Buruh, Partai PBB, Partai Hanura dan Partai Perindo Kabupaten Karanganyar melakukan roadshow ke Jakarta untuk mengajukan dan mengambil surat rekomendasi persetujuan Pimpinan Pusat DPP masing masing partai yang tergabung di Gasppol.
Selama 2 malam 3 hari Gasppol berada di ibukota dengan melalui jalan darat, 21-23 Agustus 2024. Banyak keseruan dan sukacita yang dialami Gasppol saat berada di pusat kamacetan di Indonesia ini.
Rekomendasi Partai Garuda dan Partai Ummat
Tiba pukul 20.15 Tim Gasppol menginap di Hotel Kebayoran Jakarta. Hotelnya tidak jauh dari pusat pemerintahan. Setelah sarapan Gasppol menuju Kantor DPP Garuda. IAA (Ilyas Akbar Almadani) Calon Bupati Karanganyar 2024 yang kebetulan masih mengikuti Munas Golkar di Jakarta Convention Center (JCC) menghubungi Gasppol untuk bergabung. Sesampai di Kantor DPP Partai Garuda pukul 09.30 WIB, ternyata IAA sudah menunggu depan kantor berlogo Burung Garuda tersebut.
"Saya naik Gojek, biar bisa tiba tepat waktu," kata IAA sambil menyalami satu-persatu anggota Gasppol.
Sekitar 1 jam menunggu Pengurus DPP Partai Garuda Bagian Desk Pilkada, Faisal dan Ketua DPC Garuda Kabupaten Karanganyar Eko Budi Purnomo akhirnya memberikan rokemendasi dukungan kepada pasangan IAA dan TH (Tri Haryadi) untuk maju sebagai Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Kabupaten Karanganyar 2024-2029.
Sebelumnya, malam hari di hotel tempat Gasppol menginap, Pengurus DPP Partai Ummat memberikan rokemndasi dukungannya ke IAA dan TH yang diberikan langsung oleh Rio Pambudi Desk Pilkada DPP Partai Ummat dan diterima oleh Ketua Gasppol, Joko Rianto. Malam itu IAA tidak bisa hadir dan izin karena penutupan Munas Golkar oleh Presiden Jokowi masih berlangsung. Besok paginya, surat rekomendasi DPP Partai Ummat diberikan langsung ke IAA oleh Ketua DPC Partai Ummat Kabupaten Karanganyar, Joko Darmaji.
Rekomendasi Partai Kebangkitan Nusantara
Ada istilah "wong ndeso masuk Jakarta biasanya kesasar". Itulah yang dialami oleh Tim Gasppol. Selain harus sabar dengan kemacetan. Banyak ruas jalan yang bersebelahan membuat beberapa kali harus putar balik lagi untuk menuju kantor DPP Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) besutan Anas Urbaningrum.
Tiba di kantor DPP PKN, Ketua DPC PKN Bambang Prie mengisi buku tamu. IAA dan Gasppol diminta menunggu di ruang tamu bergambar Anas Urbaningrum memakai kopiah hitam. Sekitar 1 jam menunggu, Pengurus DPP PKN akhirnya datang. Ada jeda 30 menit lagi sebelum surat rekomendasi diberikan IAA karena Ketua DPC PKN Bambang Priyono diminta masuk ke ruang DPP untuk berkoordinasi hingga 2 kali.
Sekjen DPP PKN, Mulyono langsung memberikan ke IAA surat rekomendasi tersebut. DPP PKN terlihat semangat dan antusias ketika ketemu IAA obrolan dan candaaan santai pun terlontar sebelum IAA dan Gasppol pamit. Sekitar pukul 13.10 WIB perjalanan dilanjutkan menuju Partai DPP Gelora.
Rekomendasi Partai Gelora
Tiba di Kantor Partai Gelora Gasppol disambut ramah salah satu pengurusnya. Suasana Partai Gelora terlihat ramai, bahkan tidak terlihat seperti sebuah kantor partai yang kaku dan sepi. Kantor Partai Gelora yang Gasppol kunjungi ternyata Media Center dan Desk Pilkada di seluruh Indonesia. Suasananya nyaman mirip cafe. Ada taman untuk nongkrong sambil ngopi, kolam ikan untuk cuci mata, benar-benar kantor yang asyik dan asri.
IAA juga ikut di mobil Tim Gasppol saat menuju kantor Media Center DPP Partai Gelora. Tim Desk Khusus Pilkada Partai Gelora sudah menunggu dan menyambut IAA dan Gasppol.
"Selamat datang Mas Ilyas dan rekan rekan semua. Ini bukan kantor DPP, tapi media center dan semua desk Pilkada Partai Gelora dipusatkan di sini. Silakan duduk ya," kata Ketua DPW Partai Gelora Ahmadi.
Aneka jajanan kue dan buah tersedia di ruang 6x8 meter itu. Penyambutan yang menurut rumahjurnalis istimewa buat IAA dan Gasppol. Usai menerima surat, mengobrol sekitar 15 menit, IAA dan Gasppol diajak ke sebuah ruangan. Wow, ruangan tersebut ternyata sebuah studio foto dan produksi Partai Gelora. Mirip sebuah studio TV dengan segala perlengkapannya. Sesi foto dan video pun terekam apik, termasuk pencahayaan yang sempurna dan dekorasi ruang yang apik. Penyerahan surat rekomendasi diberikan oleh Tim Deks Pilkada DPP Partai Gelora Rico Marbun dan Ketua DPC Partai Gelora Kabupaten Karanganyar Joko Rianto ke IAA.
Sekitar pukul 14.15 WIB IAA dan Gasppol meninggalkan Kantor Media Center Partai Gelora. Karena tiket pesawat untuk pulang kembali ke Karanganyar sudah dipesan dan akan terbang pukul 17.00, IAA pamit dan minta maaf tidak bisa menemani Gasppol ke kantor DPP partai lainnya.
Rekomendasi Partai Prima
Perjalanan dilanjutkan menuju kantor Partai Prima. Dalam perjalanan banyak yang dibahas mulai putusan MK, kebijakan DPP partai yang berbeda beda hingga partai siapa yang lagi yang akan bergabung ke IAA atau ke Rober Christanto calon kuat Bupati Karanganyar dari PDIP.
Gasppol tiba di kantor DPP Partai Prima pukul 15.40 WIB. Kantornya seperti rumah. Gasppol disambut dengan ramah oleh Sekjen DPP Partai Prima.
" Mari teman-teman, inilah kantor kami, silahkan duduk," kata Ketua Mahkamah Partai Prima, Bin Bin Firman ditemani Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Prima Supriyadi Prasetyo.
Setelah ngobrol dengan Gasppol terkait proses perjuangan Partai Prima hingga ikut membantu pemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres lalu, Gasppol pamit. Sebelum meninggalkan kantor, DPP Partai Prima menyerahkan surat rekomendasi untuk IAA dan TH dari Pengurus DPP Partai Prima dan Ketua DPK Karanganyar Teguh Kuncoro kepada Ketua Gasppol Joko Rianto.
Rekomendasi Partai Buruh
Lambung yang sedari tadi terus berteriak menuntut diperhatikan membuat tim Gasppol istirahat sambil mengisi perut. Pukul 17.00 WIB Tim menuju Posko Partai Buruh yang berada di Jakarta Timur. Karena saat itu juga pimpinan DPP Partai Buruh sedang melakukan aksi demontrasi, akhirnya disetujui untuk bertemu Posko Partai Buruh.
Nah, menujunya Posko Partai Buruh inilah Gasppol nyasar hingga 3 kali memutar jauh. Saat mengikuti Google Maps tetap juga nyasar. Masuk keluar gang sempit dengan kemacetan luar biasa. Google Maps terus mengarahkan belok kiri, terus dan belok kanan. Ternyata yang kita temui jalan buntu karena di depan ada rel kereta. Untunglah sang sopir sangat sabar dan hanya tersenyum akibat salah arah ini. Mobil putar balik lagi kembali ke arah yang Google Maps arahkan, tetap sama bahkan yang ke-3 kalinya memutar dan kembali arah yang sama tetap terbentur rel kereta api.
Sekitar 1.5 jam Gasppol berputar-putar namun tetap saja gagal. Karena lelah tim Gasppol sepakat untuk menyewa Gojek motor dan perwakilan saja yang menuju Posko Partai Buruh. Mobil yang ditumpangi Gasppol pun parkir di sebuah ruko yang sudah tutup di depan jalan layang.
Sambil tertawan-tawa dengan proses kegagalan menuju posko Partai Buruh, salah anggota Gasppol Candra bertanya kepada sopir angkot yang lagi nongkrong di tepi jalan dan bertanya arah menuju posko Partai Buruh. Akhirnya kemudahan terjadi, si sopir angkot mau mengantar bebera tim Gasppol setalah nego harga.
Perjalanan menggunakan angkot benar-benar mengingatkan kembali masa lalu semua pengurus Gasppol yang sering menggunakan angkutan umum ini. Suara mesin yang kasar yang berada tepat di tengah mobil dan hiruk pikuk kemacetan Jakarta jelang Maghrib benar-benar pengalaman menarik saat akan mengambil surat rekomendasi dari Partai Buruh untuk IAA dan TH.
Gasppol berada di Posko Partai Buruh sekitar 30 menit. Sebelum menerima rekomendasi, tim Gasppol yang beragama Islam menunaikan sholat Magrhib dulu di Posko Umat. Surat rekomendasi diberikan oleh Wasekjen DPP Partai Buruh Marlan Ifantri Lase dan Ketua Exco Kabupaten Karanganyar Candra Tri Cahyono kepada Ketua Gasppol Joko Rianto, Pembina Gasppol Bambang Prie dan anggota Gasppol Paiman.
Rekomendasi Partai Bulan Bintang
Perjalanan berlanjut ke DPP Partai Bulan Bintang yang berada di Jakarta Selatan. Gasppol tiba sekitar pukul 20.25 WIB dan diterimaa Ketua DPP Harian Partai Bulan Bintang. Sambutan ramah petinggi DPP Bulan Bintang membuat rasa lelah Tim Gasppol hilang. Pertemuan tersebut berlangsung 25 menit.
"Wah komplit ini teman-teman. Terima kasih sudah mau mampir ke kantor kami. Saya tadi cukup lama menunggu dan sudah mau meninggalkan kantor. Tapi karena komunikasi terus sama Bu Sulis akhirnya saya bisa memahami keterlambatan ini . Alhamdulillah kita bisa ketemu," ujar Ketua Harian DPP Partai PBB Abdul Rohim atau Cak Rohim dengan mata yang terlihat mulai sipit dan berair menahan kantuk dan lelah.
Surat rekomendasi DPP Partai Bulan Bintang diberikan ke IAA dan TH melalui Gasppol yang merupakan tim pendukung IAA dan TH. Ketua Harian DPP dan Ketua Bulan Bintang Kabupaten Karaganyar Sulistyowati menyerahkan surat rekomendasi kepada Gasppol untuk diberikan ke IAA dan TH.
Rekomendasi Partai Perindo
Pukul 21.15 WIB perjalanan dilanjutkan ke Kantor DPP Perindo di Jalan Dipenogoro Jakarta Pusat. Tiba di Kantor DPP Perindo, hanya ada beberapa orang dan sekuriti terlihat.
"Selamat malam pak kami dari DPD Perindo Karanganyar mau mengantarkan surat rekomendasi," ujar Paiman kepada sekuriti bernama Ashari.
Karena tidak ada perwakilan Pengurus DPP Perindo, surat tersebut diterima oleh sekuriti.
"Saya terima dulu ya pak, besok saya berikan ke pengurus DPP," ujar Ashari sambil meminta nomor telepon Paiman dan memberikan nomor WhatsApp nya agar bisa berkomunikasi. Sebelum pamit Gasppol berfoto di ruang rapat DPP Perindo. Beberapa pengurus Gasppol nyeletuk kalau kantor DPP Perindo paling dan besar diantara kantor partai partai yang dikunjungi.
Kantor DPP partai yang akan dikunjungi awalnya 9 partai karena Gasppol terdiri dari 9 partai, salah satunya Partai Hanura. Karena pengurus DPP Hanura masih di Bali usai Rakernas, Ketua DPC Hanura Kabupaten Karanganyar tidak ikut dan akan berkomunikasi dengan DPP Hanura terkait surat rekomendasi untuk IAA dan TH untuk maju sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Karanganyar. Partai Golkar, Partai PAN dan Demokrat, Partai PKB dan Partai Nasdem sudah mengeluarkan surat rekomendasi untuk IAA dan Tri Haryadi.(Wawan Irawan)