Kembali Viral, Makin Mahal : Pisang yang Ditempel Selotip Terjual Rp 97 Miliar !
RUMAHJURNALIS.COM - Karya seni kontroversial berupa pisang yang ditempel dengan selotip ke dinding kembali mencuri perhatian dunia seni. Dalam lelang yang diadakan oleh Sotheby’s di New York, karya bertajuk “Comedian” ciptaan seniman Italia, Maurizio Cattelan, berhasil terjual seharga $6,24 juta atau sekitar Rp 97 miliar pada Rabu (20/11/2024), jauh melampaui estimasi awal yang berkisar antara $1 juta hingga $1,5 juta.
Peningkatan Nilai yang Luar Biasa
Awalnya, "Comedian" pertama kali dipamerkan di Art Basel Miami Beach pada 2019 dengan harga $120.000. Karya ini segera menjadi perbincangan publik karena dianggap absurd dan memunculkan perdebatan panjang tentang definisi seni. Namun, karya tersebut kini terbukti menjadi investasi yang menguntungkan bagi kolektor yang pertama kali membelinya.
Justin Sun, seorang kolektor asal Tiongkok sekaligus pendiri platform cryptocurrency, mengungkapkan bahwa karya ini memiliki makna lebih dari sekadar seni. “Ini bukan hanya sebuah karya seni. Ini adalah fenomena budaya yang menjembatani dunia seni, meme, dan komunitas cryptocurrency. Saya percaya karya ini akan terus memicu diskusi dan menjadi bagian dari sejarah,” ujar Sun dalam siaran pers sebagaimana dilansir CNN.
Apa yang Dibeli oleh Penawar?
Penawar yang memenangkan lelang akan menerima satu gulungan selotip, sebuah pisang, sertifikat keaslian, serta instruksi resmi untuk memasang karya seni ini. Menurut juru bicara Sotheby’s, baik selotip maupun pisang yang digunakan dalam pelelangan bukanlah material asli dari instalasi awal. Sebagai karya seni konseptual, komponen fisik “Comedian” memang dirancang untuk diganti setiap kali dipasang ulang.
Sejarah dan Kontroversi
Pada 2019, "Comedian" menciptakan kegemparan setelah seorang seniman performans, David Datuna, memakan pisang yang dipajang di Art Basel Miami Beach. Datuna menyebut tindakannya sebagai "pertunjukan seni" alih-alih vandalisme. Meskipun demikian, instalasi tersebut akhirnya dilepas karena alasan keamanan publik.
Karya ini terus memicu diskusi mendalam dalam dunia seni. Sebagian menganggapnya sebagai kritik tajam terhadap nilai seni, melanjutkan tradisi karya konseptual seperti urinoir karya Marcel Duchamp. Namun, bagi yang lain, instalasi ini dipandang sebagai satire yang mengolok-olok konsumsi seni modern.
Pisang Dimakan Lagi!
Bukan hanya sekali, “Comedian” kembali menarik perhatian ketika dipamerkan di Museum Leeum, Seoul, Korea Selatan pada 2023. Seorang mahasiswa seni memakan pisang dalam instalasi tersebut dengan alasan lapar. Pihak museum kemudian menggantinya dengan pisang baru, sejalan dengan panduan seniman.
Maurizio Cattelan menggambarkan "Comedian" sebagai refleksi atas apa yang kita anggap bernilai. Dalam wawancaranya dengan The Art Newspaper pada 2021, Cattelan menegaskan bahwa karya ini “bukan lelucon,” melainkan komentar mendalam tentang nilai seni dan persepsi publik.
Sotheby’s menggambarkan karya ini sebagai salah satu pencapaian terbesar Cattelan. “Jika inti dari ‘Comedian’ adalah mempertanyakan nilai seni, maka menempatkannya di lelang adalah realisasi sempurna dari ide konsepnya — publik yang akhirnya menentukan nilai sebenarnya,” kata David Galperin, kepala seni kontemporer Sotheby’s Amerika.
Meski sering dianggap absurd, "Comedian" berhasil menciptakan percakapan global tentang seni, budaya, dan nilai, menjadikannya salah satu karya seni konseptual paling ikonik dalam sejarah seni kontemporer. (Yudhi Hartomo/CNN)