Juliyatmono Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan kepada Pendamping PKH dan TKSK se-Karanganyar

SOSIALISASI 4 PILAR : Anggota DPR RI Juliyatmono memaparkan 4 pilar kebangsaan kepada para petugas Pendamping PKH dan TKSK se-Karanganyar.(Anwar Mustafa/rumajurnalis)

RUMAHJURNALIS.COM - Anggota DPR RI Drs. H. Juliyatmono MM, MH. melakukan menggelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan kepada para Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di lingkungan Dinas Sosial Kabupaten Karanganyar, di Omah Ingkung Resto pada Jumat (22/11/2024) siang. 

Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan merupakan program Majelis Permusyawaratan Rakyat, bagian dari tugas dan kewajiban anggota MPR RI dan menyesuaikan wilayah daerah pemilihnya.

Sebagai anggota DPR RI, secara melekat, Juliyatmono yang juga merupakan bagian dari anggota MPR RI, diamanatkan oleh UU No. 17 Tahun 2014 jo UU No. 42 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD untuk melaksanakan kegiatan sosialisasi tersebut.

Pada dasarnya kegiatan ini merupakan pemantapan kehidupan berbangsa dan bernegara melalui sosialisasi Empat Pilar MPR RI yakni Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD Negara RI sebagai konstitusi negara serta ketetapan MPR, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.

Sosialisasi bertujuan untuk mengingatkan dan menyegarkan kembali komitmen seluruh komponen bangsa agar pelaksanaan dan penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara selalu menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa dalam rangka mewujudkan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.

Dalam pemaparannya, Juliyatmono menekankan kepada para hadirin untuk selalu membumikan nilai-nilai Pancasila sebagai pegangan dalam hidup bermasyarakat.

"Anak-anak juga perlu dikenalkan dengan empat pilar ini. Jadi di rumah, sering-sering diajak belajar mengenalkan Pancasila, UUD, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika sambil santai dan gojek (bercanda - red). Selain supaya anak-anak tidak asing dengan nilai-nilai luhur bangsa, juga membangun keakraban dan kedekatan orang tua dengan anak. Berikan teladan yang baik, karena anak pasti meneladani sikap-sikap orangtuanya,"tutur mantan Bupati Karanganyar 2 periode ini.

Juliyatmono juga sempat mengungkapkan keprihatinannya terkait adanya siswa SMP di salah satu daerah yang tidak hafal Pancasila. Menurutnya, hal tersebut merupakan imbas dari penerapan sistem pendidikan yang kurang tepat. Saat ini pihaknya bersama pemerintah (Kementerian Pendidikan) terus mengkaji dan merumuskan berbagai hal terkait sistem pendidikan di tanah air.

"Termasuk sistem zonasi yang selama ini banyak menimbulkan masalah dan kesulitan,"ujar anggota Komisi X yang salah satu kewenangannya membidangi sektor pendidikan nasional ini.

SOSIALISASI SELESAI : Para peserta sosialisasi berfoto bersama seusai kegiatan sosialisasi di Omah Ingkung Resto Karanganyar.(Anwar Mustafa/rumahjurnalis)

Memungkasi pemaparannya, Juliyatmono berpesan agar para petugas pendamping PKH dan TKSK tetap bersemangat dalam bertugas dan selalu menjaga kesehatan.

"Nyuwun donga pangestu, saya akan selalu mendampingi Karanganyar. Jika ada apa-apa, komunikasikan dengan baik. Anggota DPR RI yang asli Karanganyar itu ada Juliyatmono dan mas Rinto Subekti. Saya yakin dua orang ini mrantasi (bisa diandalkan untuk menyelesaikan berbagai masalah-red) untuk Karanganyar,"pungkasnya. (Wawan Irawan)