Jawa Tengah dan Jawa Barat Saling Kejar Posisi Puncak PEPARNAS XVII 2024
SOLO - Persaingan Pekan Paralimpiade Nasional (PEPARNAS) XVII Solo 2024 memasuki hari ketiga pada Rabu (9/10/2024). Kontingen dari dua provinsi, yakni Jawa Tengah dan Jawa Timur yang berada di klasemen atas saling kejar merebut medali demi medali untuk menyegel gelar juara umum.
Para Atletik
Sebagai salah satu atlet para atletik tuan rumah Jawa Tengah, Mei Dista Afdarista, bertekad mendulang medali sebanyak mungkin di PEPARNAS XVII. Di ajang multicabang olahraga ini, dia turun di sejumlah nomor, yakni lari 200 meter, lari 400 meter, estafet universal, dan lompat jauh T13.
"Ingin sekali membawa Jateng menjadi juara umum. Insya Allah bisa," ujar wanita yang turun di cabang olahraga (cabor) para atletik ini saat ditemui di Stadion Sriwedari Solo, Selasa (8/10/2024).
Mei sukses menyabet medali emas saat turun di kelas putri lompat jauh T13. Atlet asal Cepu Blora ini tampil ciamik dengan melompat paling jauh 4,89 meter. Dia mengalahkan atlet asal Bali, Ni Wayan Ayu Alvina Febriani Bhujangga, dan wakil Nusa Tenggara Timur Marsella V. B. Fallo.
Atlet berusia 21 tahun ini mengaku senang dengan capaiannya. Apalagi ini adalah medali emas pertamanya di PEPARNAS XVII. Tak lupa dia mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang telah mendukungnya.
"Ada training camp (TC), kebetulan di Solo. Latihannya juga sering di Sriwedari. Ada keuntungan sendiri juga, karena sudah hafal medannya," sambung Mei.
Tak mau kalah dengan Jawa Tengah, atlet Jawa Barat juga terus mendulang medali. Atlet para atletik Muhammad Ridho Allfares Putra meraih medali emas dari nomor putra lari 100 meter T38.
Pemuda berusia 19 tahun tersebut ini menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 12,22 detik. Di PEPARNAS XVII ini Ridho juga unjuk gigi di nomor 200 meter, 400 meter, dan estafet.
"Untuk perjuangan saya alhamdulillah bisa diraih. Mimpi saya dan cita-cita saya itu untuk menjadi sang juara," tutur Ridho seusai menerima medali.
Ridho mengalahkan atlet asal Banten Rifor Marangga (12,47 detik), wakil Papua Slamet Riansya (13,02 detik), dan atlet dari Bali I Nyoman Mahendra Yasa (13,30 detik).
Para Taekwondo
Di cabor para taekwondo, Jawa Tengah juga bersaing ketat dengan Jawa Barat. Sayang, Jabar gagal mendapatkan tambahan medali setelah dua wakilnya yang turun di nomor 58 kilogram K41 dan K44 under 66 kg harus tersingkir di babak 8 besar.
Atlet Jabar Muhammad Irghi Nur Fadillah yang bertanding di kelas 44 under 66 kg kalah lebih dulu dari wakil Jawa Tengah (Jateng) Alvin Saputra dengan skor 80-82 dalam pertandingan yang digelar di Auditorium UNS, Selasa (8/10/2024).
“Saya tidak bisa menjelaskan kondisi saya, walaupun saya kalah. Saya terima kalah. Alvin hebat walaupun dia baru latihan 5 bulan termasuk sudah hebat, mungkin dia bisa jadi pionir ke depannya. Saya ikhlas saya kalah. Cuma saya belum bisa kasih yang terbaik buat orang tua dan pelatih saya. Saya cuma bisa minta maaf saja,” kata dia.
Irghi mengakui bahwa Jateng adalah pesaing terkuat di para taekwondo. Dia menilai Jateng mempunyai pelatih yang mampu menerapkan metode latihan yang pas serta bisa membangkitkan kepercayaan diri para atletnya.
"Jangankan di PEPARNAS, selain PEPARNAS saya kan ngikutin yang normal juga. Jateng dan Jabar itu pesaing yang kuat atas-bawah. Jateng pasti lawan terkuat kalau di taekwondo, karena pelatih-pelatih mereka terus orang-orangnya. Seperti yang normal ada yang saya kenal dan saya kagumi juga," tutur Irghi.
Para Renang
Di cabor para renang kontingen tuan rumah menambah pundi emas dalam pertandingan yang berlangsung di kolam renang Intanpari Waterpark, Karanganyar.
Pelatih para renang Jawa Tengah, Daffa, menilai perolehan medali dari kontingen Jawa Tengah saat ini masih on the track. Daffa menyebut masih ada kejutan yang akan diberikan Jawa Tengah di para renang. Dia menambahkan dari 50 atlet yang diturunkan, baru 25 persen atlet yang bertanding.
"Target kita 12 emas, saat ini masih on track, dan masih di hari kedua dan ini baru 3 emas. kemungkinan akan tambah lagi emasnya. Kami dari tim Jateng optimistis, karena ini masih ada kejutan yang akan nanti bisa dilihat, karena atlet bintang kita belum keluar semua," ungkapnya.
Sebaliknya, Jawa Barat tampil perkasa di para renang dengan mengoleksi 10 medali emas, 5 medali perak, dan 4 medali perunggu, di hari kedua ini. Atlet para renang Jawa Barat, Wahyu, mengaku sempat gugup dan cemas saat menjalani pertandingan.
"Senang, sedih, haru, campur aduk, pokoknya, tidak terhingga. Alhamdulillah, walaupun saya seperti ini, walaupun kemarin saya dipandang sebelah mata sama orang-orang, tetapi sekarang Alhamdulillah bisa memberikan motivasi untuk orang lain dan sumbangsih medali untuk Jawa Barat," ujar Wahyu.
Meski persaingan cukup ketat, Wahyu optimistis Jawa Barat akan berada di puncak klasemen di PEPARNAS XVII. Optimisme ini dilihat dari masih banyaknya atlet yang belum bertanding.
"Masih akan di peringkat satu, karena masih ada temen-temen yang lain, yang masih full power untuk menyumbangkan medali emas, atau medali lain untuk Jawa Barat dan saya doakan, temen-temen lain supaya bisa terus semangat mengejar apa yang diimpikan," tuturnya.
Judo Tunanetra
Atlet dari Jawa Tengah dan Jawa Barat juga terus berusaha melakukan yang terbaik untuk mendapatkan medali emas, salah satunya cabor judo tunanetra di Swiss-Belinn Hotel, Purwosari, Solo. Kedua kontingen saling memperebutkan medali emas di empat kategori yang dilombakan.
Menurut peraih emas judo tunanetra kelas -57kg J2 Putri dari Jawa Tengah Siyamsih, para atlet Judo tunanetra berusaha keras untuk bisa meraih medali emas. Siyamsih menambahkan Jawa Barat memang pesaing terkuat di judo tunanetra ini.
"Kami dari Jawa Tengah selalu berusaha yang terbaik. Kami sudah bersiap sejak tahun lalu, untuk pencapaian saya mendapatkan emas memang sudah target saya sejak awal. Jawa Barat memang jadi pesaing terkuat karena sudah lama mendulang emas di kategori ini," ujarnya.
Sedangkan peraih medali emas kelas 57 kilogram J1 putri asal Jawa Barat, Deni Marselina, optimistis bahwa Jawa Barat bisa mendulang banyak medali emas di cabor judo tunantera di PEPARNAS XVII kali ini.
"Kalau di judo, Jawa Barat bisa berprestasi karena dari segi stamina, teknik kami unggul dari mereka [Jawa Tengah], Insyaallah bisa jadi juara," beber dia.
Para Bulu Tangkis
Pundi-pundi medali milik kontingen Jabar berpeluang bertambah. Mereka mencatat start positif di para bulu tangkis dengan langsung menggondol gelar juara di perebutan medali pertama, yakni di kelas nasional beregu putra.
Sebagai informasi, Jabar merupakan juara bertahan di ajang para badminton PEPARNAS. Di PEPARNAS XVI Papua, Dheva Anrimusthi dkk. memborong 18 medali emas, 5 perak, dan 6 perunggu. Di PEPARNAS edisi kali ini, para badminton diharapkan kembali menjadi lumbung emas bagi Jabar.
Emas perdana Jabar dari para bulu tangkis hadir dari kelas nasional beregu putra. Di kelas tersebut, Adi Priatna dkk. berhasil mengalahkan Kalimantan Selatan di final dengan skor 2-1 di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Senin (7/10/2024) sore.
Gelar juara dari kelas nasional beregu bisa dibilang menjadi kejutan bagi kontingen Jabar. Di PEPARNAS Papua, mereka hanya mampu mengamankan perunggu dari kelas tersebut.
"Kelas ini sebetulnya tidak masuk proyeksi emas kami. Alhamdulillah malah dapat hasil maksimal," ujar Kepala Pelatih Tim Para Badminton Jabar, Ade Agus Setiawan.
Disinggung rival terberat di kejuaraan kali ini, Ade Agus menyebut tuan rumah Jawa Tengah. Saat di PEPARNAS Papua, Jateng merupakan runner up di cabang para badminton dengan koleksi tiga emas, sembilan perak dan empat perunggu.
Para Menembak
Sementara itu, kontingen Daerah Khusus (DK) Jakarta semringah di para menembak yang digelar di Harris Hotel. Tangis bahagia atlet asal Jakarta, Hendra pun tak terbendung atas medali emas pertamanya di PEPARNAS XVII.
Dengan segala kegigihan, pria berusia 42 tahun tersebut jadi jawara setelah mengoleksi poin terbanyak, yakni 229.8. Dia disusul pesaing ketatnya, Mahyudi dengan 227.4 poin, lalu Viktori Septiadi dari Jawa Barat dengan skor 205 poin.
Asa yang bangkit dari diri Hendra berasal dari kata-kata sang pelatih. Hendra coba mengingat-ingat wejangan pelatihnya untuk tetap tenang, sabar, rileks. Tak lupa juga dia fokus pada target di depan mata.
"Bersyukur banget. Saya juga tidak menyangka. Menangis. Saya tidak tahu apa yang ingin saya ucapkan," tutur Hendra.
Menariknya, Hendra tergolong atlet yang belum lama menggeluti para menembak. Baru satu setengah tahun ini, dia memoles kemampuannya dengan senjata senapan tersebut.
"Saya awalnya bukan atlet. Menembak satu setengah tahun ini. Dulu saya bekerja, kemudian memutuskan resign. Saya ingin berolahraga disabilitas, akhirnya bergabung di Perbakin. Jadi ini pengalaman pertama saya di PEPARNAS," tambahnya.
Sebagai informasi, hingga pelaksanaan PEPARNAS XVII pada hari ini, Rabu (9/10/2024) pukul 12.00 WIB, kontingen Jawa Tengah dan Jawa Barat bersaing sengit dalam perolehan medali. Jawa Tengah berdiri di urutan teratas dengan koleksi 63 medali emas, 53 perak, dan 45 perunggu.
Sementara Jawa Barat menempel ketat dengan mengumpulkan 49 medali emas, 48 perak, dan 49 perunggu. Adapun posisi ketiga yang hari sebelumnya diduduki Riau, berhasil ditempati oleh Sumatera Utara dengan torehan 13 emas, 11 perak, dan 10 perunggu. Riau berada di peringkat keempat dengan mengamankan 13 emas, 9 perak dan 20 perunggu. Persaingan diprediksi berjalan ketat hingga berakhirnya PEPARNAS XVII di Solo pada Minggu (13/10/2024). (Sumber : peparnas17.id/Yudhi Hartomo)