HUT Partai Golkar ke-60, IAA dan Jajaran Golkar Karanganyar Ziarah ke Matesih dan Taman Makam Pahlawan
KARANGANYAR - Jajaran pengurus DPD Partai Golar Karanganyar melakukan ziarah makam GKPAA Mangkunegaran I, Raden Mas Said atau dikenal dengan Pangeran Samber Nyawa di Astana Mangadeg, Desa Girilayu, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar pada Minggu (20/10/2024). Ziarah ke makam pendiri Karanganyar ini digelar dalam rangka memeringati Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Golkar ke-60 tahun yang jatuh pada hari ini.
Hujan deras menyambut kedatangan Ketua DPD Partai Golkar Karanganyar Ilyas Akbar Almadani (IAA) dan jajarannya saat hendak menuju persemayaman raja-raja Mangkunegaran tersebut. Untuk menuju ke Astana Mangadeg, para peziarah harus berjalan kaki sekitar 500 meter sampai ke lokasi makam.
Sebelum memulai prosesi ziarah, Koordinator Komplek Makam Astana Mangadeg Suratno menjelaskan tata cara di dalam komplek makam, Di antaranya tentang cara penghormatan, laku dhodhok (jalan jongkok) dan beberapa larangan yang haus diperhatikan saat berziarah. Suratno juga menekankan bahwa ziarah sebatas mendoakan orang yang sudah meninggal.
"Ziarah kubur ing mriki wontenipun namung mendoakan ingkang semare dateng ngarsanipun Ingkang Maha Kuwaos miturut keyakinanipun piyambak2. Kanthi menika, panjenengan sedaya termasuk menanamkan kebaikan pada beliau, Insya Allah menapa ingkang dados tujuan panjenengan dipun mudahaken oleh Allah, diparingi lancar ,"ucapnya pada para peziarah.
(Ziarah kubur di sini hanyalah mendoakan yang dimakamkan di sini. Dengan mendoakan, anda semua termasuk menanamkan kebaikan. Insya Allah (dengan kebaikan tersebut) nanti apa yang menjadi tujuan anda semua akan dimudahkan dan dilancarkan oleh Tuhan - red)
Selepas meziarahi makam Raden Mas Said, jajaran Partai Golkar Karanganyar melanjutkan ziarah ke Astana Giribangun yang terletak di bawah Astana Mangadeg. Di komplek makam persemayaman Presiden Republik Indonesia ke-2, Soeharto dan istrinya, Siti Hartinah atau lebih populer dipanggil Ibu Tien Soeharto ini IAA dan rombongan juga berdoa dan melakukan tabur bunga.
Pada pagi harinya, sebelum menuju Matesih, jajaran pengurus DPD Partai Golar Karanganyar juga melakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Dharma Tunggal Bakti yang berada di Beji, Kelurahan Bejen, Karanganyar.
Acara yang dimulai sejak sekitar pukul 07.00 WIB ini diawali dengan berdoa bersama untuk arwah para pahlawan dilanjutkan pemasangan karangan bunga oleh Ilyas Akbar Almadani (IAA) calon Bupati Karanganyar yang juga Ketua DPD Golkar Karanganyar. IAA kemudian memimpin prosesi tabur bunga di atas makam para pahlawan, diikuti oleh seluruh jajaran pengurus Partai Golkar lainnya.
Sejumlah anggota DPRD Karanganyar dari Partai Golkar juga nampak hadir mengikuti kegiatan ziarah, termasuk Wakil Ketua DPRD Karanganyar Anung Marwoko.
IAA menyampaikan kegiatan ini sudah rutin dilakukan oleh Partai Golkar di setiap peringatan hari ulang tahunnya.
"Pagi ini dalam rangka HUT Golkar ke-60, tiap tahun rutin setiap ultah Golkar, untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur mendahului kita, kita ziarah ke taman makam pahlawan. Jadi jangan sampai kita melupakan pahlawan kita yang telah mengorbankan segalanya termasuk nyawa, harta dan apapun untuk kemerdekaan Indonesia,"ucapnya usai prosesi tabur bunga.
Dalam kesempatan ini IAA juga menyampaikan ucapan untuk perayaan hari lahir partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Selamat ulang tahun Golkar, jayalah selalu pahlawan-pahlawan kita,"ucapnya.
Sejarah Singkat Berdirinya Partai Golkar
Partai Golongan Karya (Partai Golkar), sebelumnya bernama Golongan Karya (Golkar) dan Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar), Partai Golkar merupakan salah satu partai politik tertua di Indonesia. Partai Golkar didirikan pada tanggal 20 Oktober 1964 oleh Soeharto dan Suhardiman.
Melansir laman resmi partaigolkar.com, Partai Golkar muncul pertama kali dari kolaborasi gagasan tiga tokoh yakni Soekarno, Soepomo, dan Ki Hadjar Dewantara. Pada saat itu, ketiganya, mengajukan gagasan integralistik-kolektivitis sejak 1940. Pada masa awal, gagasan tiga tokoh ini mewujud dengan adanya nama "Golongan Fungsional".
Nama tersebut kemudian diubah lagi dalam bahasa Sanskerta sehingga menjadi "Golongan Karya" pada 1959. Hingga kini, Golongan Karya dikenal dalam dunia politik nasional sebagai Partai Golkar.(Wawan Irawan)