Geger Mayat Wanita Mengapung di Sungai Bengawan Solo

Tim SAR gabungan mengevakuasi korban tenggelam di aliran Sungai Bengawan Solo, Dukuh Tambak, Desa Sribit, Kecamatan Sidoharjo, Sragen (rumahjurnalis.com/raffi arkana)

RUMAHJURNALIS.COM - Seorang wanita paruh baya ditemukan meninggal dunia mengambang di aliran Sungai Bengawan Solo, di Dukuh Tambak, Desa Sribit, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, Minggu (6/11/2025). Korban diketahui bernama Surami (52) warga Dukuh Sambirejo, Desa Newung,  Kecamatan Sukodono, Sragen, yang sudah beberapa hari terakhir meninggalkan rumah tanpa pamit.

Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi melalui Kapolsek Sidoharjo, AKP Harno mengatakan, penemuan mayat ini berawal saat keluarga korban melaporkan orang hilang ke polisi. Keluarga mengaku kehilangan salah satu anggota keluarganya sejak Kamis lalu. Padahal keluarga dibantu warga sudah mencari ke mana-mana, tetap tidak menemukan korban.

Menurut AKP Harno, keterangan pihak keluarga, korban meninggalkan rumah tanpa pamit dan berjalan kaki. Sebelum pergi, korban sempat merenung dan tidak mau makan. "Motif meninggalkan rumah dan meninggalnya korban masih kita dalami dan dilakukan penyelidikan lebih lanjut," ujarnya.

Petugas dan Tim SAR mengevakuasi jasad korban tenggelam di Bengawan Solo (rumahjurnalis.com/raffi arkana)

Harno menjelaskan, jenazah korban ditemukan mengapung di Bengawan Solo sekitar pukul 12.30 WIB. Kondisi jenazah kali pertama diketahui anak-anak yang bermain di pinggir sungai. Kejadian itu kemudian dilaporkan Kepala Desa Sribit ke Polsek Sidoharjo, Sragen. "Begitu menerima laporan, kami meluncur ke lokasi dan ternyata benar ada jenazah perempuan mengapung di sungai," jelasnya.

Tim Inafis Polres Sragen, Puskesmas Sidoharjo dan tim SAR kemudian menuju ke lokasi kejadian guna mengevakuasi korban. AKP Harno yang memimpin olah kejadian perkara dan mengevakuasi korban bersama Tim SAR dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen. Jenazah dibawa ke Instalasi Forensik RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen untuk pemeriksaan lebih lanjut. 

Harno menambahkan, hasil pemeriksaan luar tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. "Hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Seluruh kondisi badan korban membengkak dan berbau tidak sedap. Pada bagian kulit telapak kaki kanan mengelupas," tambahnya.

Sesuai hasil visum luar, lanjutnya, korban diperkirakan meninggal dunia sudah beberapa hari lalu dan penyebab kematiannya masih dalam proses penyelidikan. "Proses evakuasinya mengalami kendala karena jenazahnya menyangkut dan berada di tengah Bengawan Solo. Kemudian, arusnya juga deras, sehingga kami memerlukan bantuan teman-teman dari SAR," tandasnya. (Raffi Arkana)