Gayeng, Jadi Petugas Tiket Lomba Kicau Burung, Respati-Astrid Lepas Kutilang dan Cocak Jawa
SOLO - Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo, Respati Ardi-Astrid Widayani menghadiri Latihan Prestasi (Latpres) lomba kicau burung yang digelar oleh Gantangan Paguyuban Pedagang Pasar Burung Depok (P3D) di Pasar Burung Depok, Solo, Jumat (27/9/2024) siang.
Ada yang unik saat Paslon Respati-Astrid menjadi petugas tiketing pendaftaran Latpres tersebut, dari 32 nomor gantangan burung atau kontes ocehan (kicauan), gantangan burung nomor 2 menjadi yang paling favorit. Sambil tertawa, Respati bersama warga sekitar, mengacungkan jari berbentuk angka dua.
Supriyanto, seorang peserta gantangan burung dari Kampung Gebang, Joglo yang sengaja memilih gantangan burung nomor 2 menurutnya membawa hoki.
“Ini jago saya burung murai dan saya memilih gantangan nomor 2, mungkin membawa hoki. Ini juga daftarnya gratis dari Mas Respati,” kata dia.
Respati yang didampingi Astrid sebagai tiketing dalam lomba tersebut merasa gelaran event seperti inilah yang dibutuhkan para penghobi.
“Ternyata seru menjadi tiketing, mereka penghobi, orang Solo itu suka berkompetisi, dan ternyata ramai banget. Tadi saya blok gantangan nomor 2, nomor 2 pasti juara,” kata Respati.
Hal sama juga dikatakan Astrid, tidak menyangka karena banyak yang antre mendaftar dalam lomba Laptres tersebut.
“Ternyata ramai banget, antusiasnya. Kita gak menyangka sampai banyak yang mengantri. Tiap hari Jumat ramai sekali,” ungkap Astrid.
Sedangkan menurut Ketua P3D, Zainal, Latpres tersebut digelar rutin seminggu dua kali tiap Selasa dan Jumat dengan menampilkan sejumlah jenis burung. Sedangkan untuk harga tiket lomba mulai Rp 15.000 sampai Rp 55.000 tergantung dari event, apakah event spesial atau event khusus.
“Ini sifatnya Latpres semua burung, dan yang paling menonjol adalah burung murai batu dan cocak ijo kemudian ada penthet, kacer. Dan ini sifatnya latihan, digelar rutin hari Selasa dan Jumat,” jelas Zainal di sela mendampingi Respati-Astrid blusukan di Pasar Burung Depok.
Latpres Gantangan Burung yang digelar rutin seminggu dua kali ini membawa dampak yang positif bagi sejumlah pedagang makanan di Pasar Depok, hal ini diungkapkan seorang pemilik warung makan Tri Jayanti.
“Lumayan penghasilan saya bisa bertambah, kalau hari-hari biasanya paling untungnya sekitar seratus ribu. Kalau ada lomba bisa sampai sekitar tiga ratusan,” ungkap Tri Jayanti.
Pemilik warung makan tersebut juga berharap kepada Paslon Respati - Astrid jika menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo mendatang, untuk tidak memindahkan Pasar Depok di tempat lain, karena masyarakat sudah familiar dan menjadi favorit para penggemar burung di Kota Solo dan sekitarnya.
“Ya mudah-mudahan Pasar Burung Depok tidak pindah dari sini. Permintaaan saya begitu," ungkap dia.
Setelah selesai menjadi petugas tiketing gantangan burung, Paslon Respati-Astrid berkeliling sekaligus bersilaturahmi dengan para pedagang burung dan pengunjung Pasar Depok. Sebagai simbol dukungan para penggemar burung atau kicaumania serta para pedagang di Pasar Burung Depok, Respati-Astrid melepas 10 ekor burung berjenis kutilang dan cocak Jawa.
“Burungnya kutilang dan cocak Jawa, jumlah 10 ekor. Maknanya bahwa nomor 2 itu adalah nilai yang tertinggi 10,” kata Suwarjo, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Burung dan Ikan Depok.
Suwarjo menyatakan pelepasan burung cocak Jawa adalah burung asli Jawa, sedangkan makna burung kutilang nantinya Respati-Astrid akan dapat menambah kesejahteraan masyarakat Kota Solo.
“Burung kutilang filosofinya bahwa Mas Respati dan Mbak Astrid akan bisa mampu menyejahterakan masyarakat Kota Solo. Jadi kutilang itu, secara filosofi Jawa adalah lan, atau menambah. Artinya bisa menambah kesejahteraan,” ungkap Suwarjo. (Nana Riyadi)