Festival Kuliner Cap Go Meh Solo Paragon : Protes Ormas Berujung Pemisahan Area Non-Halal

RUMAHJURNALIS.COM - Festival Kuliner Cap Go Meh di Solo Paragon Mall yang menghadirkan 45 tenant makanan, termasuk 19 tenant non-halal, mendapat penolakan dari ormas. Acara yang berlangsung mulai 12 hingga 16 Februari 2025 ini seharusnya menjadi ajang bagi masyarakat Solo menikmati ragam kuliner dari berbagai daerah, termasuk dari Malaysia, Thailand, dan Taiwan. Namun, keberadaan tenant halal dan non-halal memicu kontroversi.
Deputy Direktur Operasional Solo Paragon Mall, Veronica Lahji, menyatakan bahwa penyelenggara telah berkoordinasi dengan pihak keamanan dan mengikuti arahan dari Polres Surakarta.
"Tenant non-halal ditempatkan di area parkir loby 2 dengan tenda tertutup, sementara tenant halal berada di Grand Atrium Solo Paragon. Selain itu, ada petugas yang berjaga untuk menyaring pengunjung agar tidak ada kesalahan dalam akses area," ujarnya, Rabu (12/2/2025).
Salah satu pengunjung, Karin dari Nusukan Solo, mengaku awalnya datang untuk mencicipi kuliner tertentu, tetapi mengalami kebingungan karena lokasi tenant non-halal belum dibuka.
"Seharusnya tidak perlu ada permasalahan, karena pilihan makanan tetap ada di tangan masing-masing individu," ujarnya.
Dari sisi penyelenggara, Ken, perwakilan dari Jangkrik Kuliner, menegaskan bahwa festival ini bertujuan untuk memperkenalkan berbagai jenis makanan kepada masyarakat Solo.
“Kami ingin menghadirkan kuliner dari berbagai daerah agar warga Solo tidak perlu jauh-jauh untuk mencicipi makanan yang sedang viral,” ungkapnya.
Meskipun ada penolakan dari sebagian pihak, festival ini tetap berjalan dengan konsep pemisahan yang ketat untuk menjaga kenyamanan semua pengunjung. (Nana Riyadi)
Editor : Yudhi Hartomo