Emang Boleh Pasar Tradisional Sekeren Ini?
SOLO - Tiga bocil nampak gembira berlari kejar-kejaran di depan pintu masuk koridor utama Pasar Jongke. Sementara ibunya berjalan mengikuti sambil sibuk berswafoto. Selang beberapa saat seorang pria berseragam safety wearpack berwarna merah lengkap dengan safety boot menghampiri sambil memberi isyarat menyilangkan kedua tangannya.
"Bu, nggak boleh masuk ya bu,"ujar petugas tersebut. Tak ada nada tinggi dalam ucapan tersebut namun intonasinya terasa tegas.
Si ibu spontan tersenyum, cepat-cepat ber-selfie sekali lagi, baru kemudian mengajak anak-anaknya menjauh dari bangunan utama.
Malam itu, Rabu, 10 Juli 2024, bukan sekali-dua kali saja petugas memeringatkan warga agar tidak masuk area pasar. Namun karena cukup banyak warga yang antusias ingin melihat dan memotret keindahan bangunannya, petugas harus sabar berulangkali mengingatkan.
Dari pantauan rumahjurnalis.com, semakin malam, warga yang datang semakin banyak. Petugas pun terpaksa menambah pita pengaman di beberapa titik agar warga tidak sampai masuk mendekati bangunan Pasar Jongke.
Meski sudah terbuka untuk dilihat publik, tindakan yang dilakukan petugas tersebut sangat bisa dipahami. Bangunan megah bergaya arsitektur kolonial ini masih dalam tahap finishing yang harus diselesaikan sebelum kontrak pengerjaan proyek berakhir tanggal 12 Juli 2024. Saat nanti diserahterimakan kepada Pemkot Surakarta, seluruh bagian bangunan dan komplek Pasar Jongke tentu harus dalam keadaan bersih mulus dan tanpa cacat.
Proyek revitalisasi Pasar Jongke dimulai pada pertengahan 2023. Pengerjaannya dilakukan oleh Kementerian PUPR dengan sumber dana APBN sekitar Rp 138 miliar. Bangunan tiga lantai di atas tanah seluas 1,7 hektar ini akan menampung kurang lebih 1500 pedagang, termasuk pedagang dari Pasar Kabangan. Rencananya, setelah revitalisasi Pasar Jongke rampung, Pasar Kabangan akan jadi target selanjutnya.(Yudhi Hartomo)