DPRD Jateng Sosialisasi Kebijakan Lewat Media Tradisional

Anggota Komisi C DPRD Provinsi Jawa Tengah, Wulan Purnama Sari menggelar sosialisasi kebijakan lewat media tradisional di Lapangan Plumbungan, Karangmalang, Sragen (rumahjurnalis.com/raffi ar

RUMAHJURNALIS.COM - Ratusan warga Kelurahan Plumbungan, Kecamatan Karangmalang, Sragen, berkumpul di Lapangan Plumbungan, Kecamatan Karangmalang, Sragen, Senin (16/11). Warga berkumpul mengikuti sosialisasi kebijakan melalui media tradisional untuk pelestarian budaya Jawa.

Warga disuguhi atraksi reog dan Orkes Melayu Reygiska Sragen. Acara yang diinisiasi DPRD Provinsi Jawa Tengah (Jateng) ini digelar setiap dua pekan sekali dengan lokasi berpindah-pindah. Acara tersebut dihadiri anggota DPRD Provinsi Jateng dari Fraksi PDI Perjuangan, Wulan Purnama Sari yang datang bersama suaminya, Untung Wibowo Sukawati.

Legislatif DPRD Provinsi Jateng, Wulan Purnama Sari mengatakan posisinya sebagai wakil rakyat DPRD menggelar kegiatan sosialisasi lewat media tradisional ini melanjutkan program suaminya dulu. "Selama Mas Bowo menjabat dulu, sudah Rp 260 miliar yang dibawa ke Sragen. Kegiatan seperti ini dilakukan setiap bulan dua kali. Tujuannya agar DPRD Jateng bisa bertemu tatap muka dengan masyarakat semua. Jadi istilahnya DPRD Jateng tidak hanya di Semarang tetapi juga ke daerah-daerah, termasuk ke Sragen," jelasnya.

Anggota DPRD Jateng, Wulan Purnama Sari didampingi suami, Untung Wibowo Sukawati (rumahjurnalis.com/raffi arkana)

Wulan berkomitmen menjaga budaya Jawa tetap eksis. Dia ingat dengan pepatah Jawa bahwa Wong Jawa aja ilang jawane. Orang Jawa harus menjaga adab, etika, sopan santun, dengan orang yang lebih tua dan dengan yang muda. "Dengan kegiatan seperti ini, anak-anak muda bisa membikin konten di media sosial supaya bisa menjadi daya tarik bagi daerah lainnya," ujarnya 

Menurut Wulan, Sragen menyimpan banyak kesenian Jawa, seperti reog, tayub, wayang orang, dan seterusnya. Budaya Jawa tidak hanya tari-tarian saja tetapi juga ada makanan khas tradisional, baju adat, dan budaya lainnya supaya anak-anak muda tidak lupa dengan budayanya.

Pada kesempatan itu, Wulan meminta warga supaya tetap datang ke tempat pemungutan suara (TPS) pada 27 November 2024 untuk menggunakan hak pilih. Dia menekankan menyukseskan pemilu itu untuk masa depan Sragen agar mendapatkan pemimpin yang amanah sehingga bisa melanjutkan pembangunan yang lebih baik. (Raffi Arkana)