Dorong Efektivitas Pertanian, Wapres Tinjau Penggunaan Rice Transplanter di Langkat

PENGGUNAAN RICE TRANSPLANTER : Wapres Gibran Rakabuming Raka meninjau penggunaan mesin penanam padi di persawahan Langkat, Sumut.(Foto : BPMI Setwapres)

RUMAHJURNALIS.COM - Mengawal misi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan swasembada pangan di tanah air, Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming didampingi istri, Selvi Gibran Rakabuming,  Selasa (24/12/2024) pagi, meninjau penggunaan mesin penanam padi (rice transplanter) di persawahan Desa Aman Damai, Kecamatan Sirapit, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara.

Wapres menilai penggunaan rice transplanter sangat efektif untuk mempercepat proses penanaman padi sekaligus meningkatkan efisiensi kerja petani. Inovasi ini diharapkan dapat berkontribusi signifikan pada peningkatan produksi padi yang berujung semakin kuatnya ketahanan pangan nasional.

Pada kesempatan ini, Wapres juga sempat berdialog dengan para petani setempat. Wapres menegaskan komitmen Presiden Prabowo untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang mandiri, terutama melalui pencapaian ketahanan pangan.

“Perintah, arahan dari Pak Presiden Prabowo sudah jelas. Kita diwajibkan untuk swasembada pangan, dan Pak Menteri ini juga intens sekali ke lapangan. Jadi pesan dari beliau, Pak Presiden, itu pasti selalu diulang-ulang di Ratas, di Sidang Kabinet. Pasti masalah irigasi, masalah pupuk, masalah benih, masalah mekanisasi,” tuturnya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Wapres meminta kepada para pemangku kepentingan terkait, baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk memperkuat kolaborasi guna menyelesaikan permasalahan yang dihadapi para petani.

“Ini nanti saya mohon Pak Menteri, Pak Bupati, dan semua yang ada di sini untuk segera menyelesaikan permasalahan ini. Dan sekali lagi, ini butuh kerja sama yang baik dengan seluruh stakeholder yang ada di sini, terutama bapak, ibu dari kelompok tani,” pintanya, sembari merespons keluhan yang disampaikan para petani setempat.

Selain itu, Wapres juga meminta Menteri Pertanian agar memperkuat sinergi lintas kementerian untuk mengatasi kendala-kendala besar dalam bidang pertanian, seperti masalah irigasi.

“Dan juga ini, saya sekali lagi mohon Pak Menteri untuk bekerja dengan lintas kementerian karena tadi Bapak-Bapak (dari kelompok tani-red) mengeluhkan masalah irigasi dan juga sambungan-sambungannya. Jadi kita ingin ini segera diselesaikan,” tegasnya.

Menutup arahannya, Wapres kembali menegaskan bahwa swasembada pangan dan peningkatan kesejahteraan petani adalah bagian dari prioritas utama pemerintahan Presiden Prabowo.

“Fokus dari Kabinet Merah Putih ini sudah jelas. Perintahnya Pak Presiden jelas banget. Soal swasembada pangan, kesejahteraan petani,” pungkasnya.

Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjelaskan bahwa Kabupaten Langkat memiliki potensi besar dalam pertanian padi dengan luas lahan baku sawah mencapai 20.009 hektare dan luas lahan baku bukan sawah sebesar 550.282 hektare. Menurutnya, pada 2023, produksi padi (GKG) di kabupaten ini tercatat mencapai 254.005 ton.

“Pemerintah terus mengoptimalkan lahan-lahan yang tersedia untuk meningkatkan produksi. Ini adalah potensi besar yang harus kita kembangkan, dan langkah-langkah strategis sudah kita siapkan dengan dukungan sarana-prasarana seperti pupuk, rehabilitasi irigasi, alsintan, dan sebagainya,” ujarnya.

Pada kesempatan ini, Wapres juga menyerahkan sejumlah bantuan secara simbolis kepada para petani. Bantuan tersebut meliputi Combine Harvester besar, traktor roda empat, pompa air, serta benih padi dan jagung. (BPMI Setwapres)

Editor : Yudhi Hartomo