Cuaca Ekstrem Berpotensi Melanda Jawa Tengah, BMKG Koordinasikan dengan Pemprov

RUMAHJURNALIS.COM – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati memperingatkan adanya potensi cuaca ekstrem yang akan melanda wilayah Jawa Tengah dalam beberapa hari mendatang.
Dwikorita dalam paparannya, mengungkapkan bahwa puncak musim hujan yang terjadi pada Januari hingga Februari 2025 memicu risiko bencana hidrometeorologi, termasuk banjir, longsor, dan banjir rob di kawasan pesisir.
“Analisis dinamika atmosfer terkini menunjukkan peningkatan kelembapan udara dan labilitas lokal yang tinggi, didukung aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO) dan gelombang atmosfer lainnya. Hal ini memicu pembentukan awan konvektif dan hujan lebat di wilayah Jawa Tengah,” ujar Dwikorita.
BMKG memprediksi curah hujan kategori menengah hingga sangat tinggi (>500 mm) di sebagian besar wilayah Jawa Tengah. Peringatan dini curah hujan tinggi telah dikeluarkan untuk beberapa daerah, seperti Pemalang, Batang, dan Jepara.
Selain itu, potensi banjir rob di pesisir utara diperkirakan terjadi pada 31 Januari 2025. Selain curah hujan, gelombang laut dengan kategori sedang (1,25–2,5 meter) di Laut Jawa dan Samudra Hindia juga diperkirakan dapat mengganggu aktivitas pelayaran dan perikanan.
Dalam Rapat Koordinasi Antisipasi Bencana Hidrometeorologi yang dipimpin Pj. Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana di Kantor Gubernur Prov. Jawa Tengah pada Senin, (27/01/2025), Dwikorita juga mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana.
Beberapa langkah antisipasi yang direkomendasikan meliputi menghindari aktivitas di kawasan rawan longsor saat hujan, memastikan saluran drainase di sekitar lereng berfungsi optimal, serta memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG.
Dwikorita menegaskan pentingnya pemahaman terhadap tanda-tanda awal bencana. “Jika melihat gejala seperti tanah retak, rembesan air, atau pohon yang tiba-tiba miring, segera laporkan ke aparat berwenang untuk langkah evakuasi,” imbuhnya.
Dengan potensi cuaca ekstrem yang tinggi, BMKG mengajak seluruh pihak untuk tetap tenang, waspada, dan siaga menghadapi dampak cuaca ekstrem di Jawa Tengah. Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat mengakses situs web resmi BMKG atau aplikasi InfoBMKG.
Sebelumnya, BMKG bersama BPBD Kabupaten Boyolali dan Pemerintah Daerah Boyolali juga melakukan survei lapangan dan sosialisasi ke lokasi rawan longsor yang berada di Desa Jrakah, Kecamata Selo, Boyolali, untuk mengantisipasi lebih lanjut potensi hujan ekstrem yang dapat memicu bencana hidrometeorologi.(Yudhi Hartomo/bmkg.go.id)