Cek Sekarang, Lingkar Perutmu Bisa Menunjukkan Tingkat Risiko Penyakit Kronis

LINGKAR PERUT : Rasio ukuran lingkar perut bisa jadi indikator risiko gangguan kesehatan yang cukup akurat.(Foto : freepik)

RUMAHJURNALIS.COM - Lingkar perut atau waist-to-hip ratio (WHR) semakin diakui sebagai indikator yang lebih baik dibandingkan dengan Body Mass Index (BMI) untuk memprediksi risiko gangguan kesehatan terkait berat badan. Meskipun BMI telah lama digunakan untuk mengevaluasi berat badan ideal berdasarkan tinggi badan, penelitian terbaru menunjukkan bahwa distribusi lemak tubuh, terutama di sekitar perut, memiliki peran yang lebih signifikan dalam menentukan risiko penyakit kronis.

Apa itu WHR?

WHR adalah rasio antara lingkar pinggang dengan lingkar pinggul. Berbeda dengan BMI yang hanya memperhitungkan berat badan dan tinggi, WHR fokus pada distribusi lemak tubuh, khususnya lemak di area perut. Lemak perut dikenal sebagai lemak visceral, yang lebih berbahaya dibandingkan lemak subkutan karena dapat memengaruhi organ-organ internal dan meningkatkan risiko penyakit serius.

Cara Mengukur WHR:

  1. Berdirilah dalam posisi tegak dan buang napas.
  2. Ukur lingkar pinggang di bagian terkecil (biasanya di atas pusar).
  3. Ukur lingkar pinggul di bagian terbesar (area bokong paling lebar).
  4. Bagi hasil pengukuran lingkar pinggang dengan lingkar pinggul untuk mendapatkan rasio WHR.

Perbedaan Utama antara WHR dan BMI

  • BMI: Mengukur hubungan antara berat badan (kg) dan tinggi badan (m). Namun, BMI tidak membedakan antara massa otot dan lemak, atau menunjukkan di mana lemak tubuh terkumpul.
  • WHR: Memberikan informasi spesifik tentang distribusi lemak tubuh, terutama di bagian perut, yang lebih berkaitan dengan risiko penyakit jantung, diabetes, dan masalah kesehatan lainnya.

Hubungan Lingkar Perut dengan Kesehatan

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa WHR adalah indikator yang lebih kuat untuk memprediksi risiko gangguan kesehatan daripada BMI. Beberapa temuan kunci meliputi:

  1. Risiko Penyakit Jantung dan Diabetes
    Sebuah studi tahun 2021 menunjukkan bahwa orang dengan bentuk tubuh menyerupai apel (lemak terkonsentrasi di perut) memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan kematian dini dibandingkan mereka dengan bentuk tubuh menyerupai pir (lemak terkonsentrasi di pinggul dan paha).
  2. Risiko Kematian Dini
    Studi tahun 2015 yang melibatkan lebih dari 15.000 orang dewasa menemukan bahwa WHR tinggi berkorelasi dengan peningkatan risiko kematian dini, bahkan pada mereka dengan BMI yang moderat.
  3. Tekanan Darah Tinggi
    WHR yang tinggi telah dikaitkan dengan risiko hipertensi lebih tinggi dibandingkan BMI, menurut studi tahun 2021.
  4. Penyakit Kronis
    Penurunan WHR hingga 5% dalam sebuah studi tahun 2020 ditemukan dapat mengurangi risiko penyakit ginjal kronis pada individu dengan penyakit hati berlemak non-alkoholik.

Klasifikasi WHR Berdasarkan Risiko

Menurut World Health Organization (WHO), batas aman WHR adalah:

  • Pria: 0,9 atau kurang
  • Wanita: 0,85 atau kurang

Rasio lebih tinggi dari angka ini meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis.

  • Risiko Gangguan Kesehatan Rendah  : Wanita 0,80 atau lebih rendah  / Pria 0,95 atau lebih rendah
  • Risiko Gangguan Kesehatan Sedang  : Wanita 0,81–0,85  / Pria 0,96–1,0
  • Risiko Gangguan Kesehatan Tinggi  : Wanita 0,86 atau lebih tinggi  /  Pria 1,0 atau lebih tinggi

Lingkar Perut Lebih Mudah buat Indikator 

Rasio lingkar perut lebih dipilih untuk dijadikan sebagai salah satu indikator dalam memperkirakan risiko gangguan kesehatan karena beberapa hal seperti berikut : 

  1. Akurat dan Murah
    WHR adalah metode sederhana yang dapat dilakukan sendiri di rumah menggunakan pita pengukur.
  2. Prediktor Kesehatan yang Lebih Baik
    WHR lebih akurat dalam memprediksi risiko penyakit kardiovaskular dan kematian dini dibandingkan BMI. Ini karena WHR mencerminkan kadar lemak visceral, yang berperan besar dalam risiko penyakit.
  3. Relevansi dengan Perubahan Komposisi Tubuh
    WHR lebih relevan untuk kelompok tertentu, seperti orang tua, di mana perubahan komposisi tubuh membuat BMI kurang akurat.


Meskipun WHR lebih unggul dalam beberapa aspek, ada beberapa kelemahan:

  • Interpretasi yang Sulit: Tidak semua orang dengan WHR tinggi memiliki risiko kesehatan yang sama. Contohnya, seseorang dengan otot pinggul yang besar karena olahraga mungkin memiliki WHR tinggi tetapi tetap sehat.
  • Tidak Cocok untuk Semua Orang: WHR kurang akurat untuk individu dengan tinggi kurang dari 150 cm atau BMI di atas 35.

WHR merupakan alat yang lebih baik untuk menilai risiko gangguan kesehatan terkait lemak tubuh dibandingkan BMI. Meskipun keduanya memiliki peran penting dalam evaluasi berat badan dan kesehatan, WHR memberikan informasi tambahan yang dapat membantu dokter memahami kesehatan seseorang secara lebih mendalam.

WHR dapat digunakan sebagai panduan untuk berdiskusi dengan dokter tentang pengelolaan berat badan dan faktor risiko penyakit. Memahami distribusi lemak tubuh adalah langkah penting menuju kesehatan yang lebih baik. (Yudhi Hartomo/healthline.com/Harvard Health Publishing)