Cek Kesiapan Skrining Kesehatan Gratis di Solo, Menkes : Masyarakat Jangan Takut Periksa Rutin

KUNJUNGAN MENKES KE SOLO : Menkes Budi Gunadi Sadikin didampingi Kepala Dinkes Kota Surakarta Retno Erawati Wulandari (paling kanan) dan jajaran Puskesmas Kratonan Solo.(Dok. Kemenkes)

RUMAHJURNALIS.COM - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengunjungi Puskesmas Kratonan di Kota Solo untuk mengecek kesiapan program skrining kesehatan yang akan dilaksanakan di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan primer di Indonesia.

“Saya di Puskesmas Kratonan untuk melihat apakah program skrining gratisnya Pak Prabowo sudah siap,” ucap Menkes.

Pada kunjungan ini, Menkes mengaku terkesan dengan Puskesmas Kratonan yang telah dilengkapi dengan peralatan medis canggih yakni fotometer dan hematoanalyzer yang digunakan untuk menunjang pemeriksaan darah.

Selain itu, Menkes juga terkesan lantaran reagen pemeriksaan darah di Puskesmas Kratonan lengkap serta tersusun rapi dalam satu lemari pendingin di ruang laboratorium.

“Ini adalah salah satu lab puskesmas yang paling rapih yang pernah dilihat, reagennya juga lengkap, ada reagen kolesterol, trigliseride,” ucapnya.

Menkes menilai secara keseluruhan Puskesmas Kratonan siap melaksanakan program skrining kesehatan gratis secara menyeluruh yang rencananya akan dimulai tahun 2025.

“Untuk skrining udah siap, jadi buat masyarakat kalau mau skrining jangan jauh-jauh tapi ke puskesmas sini saja,” ajak Menkes.

Layanan Skrining Kesehatan Gratis Mulai 2025

Pemerintah berencana meluncurkan program skrining kesehatan nasional pada Januari 2025. Saat ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sedang membahas mekanisme program skrining kesehatan ini.


LAYANAN SKRINING KESEHATAN : Pemerintah berencana meluncurkan program skrining kesehatan nasional pada Januari 2025. Skrining kesehatan ini akan disediakan secara gratis sebagai hadiah ulang tahun dari pemerintah.(Dok. Kemenkes)

Skrining kesehatan ini akan disediakan secara gratis sebagai hadiah ulang tahun dari pemerintah. Untuk memudahkan akses masyarakat, program skrining ini akan dilaksanakan di berbagai fasilitas kesehatan pemerintah, baik di puskesmas maupun rumah sakit pemerintah. 

Menkes menjelaskan, deteksi dini kanker menjadi bagian dari program skrining kesehatan nasional. Dengan deteksi yang lebih awal, diharapkan meningkatkan angka kesembuhan pasien kanker, dan menurunkan angka kematian akibat kanker. 

Skrining kanker akan mencakup di antaranya pemeriksaan menggunakan alat RT PCR, USG, dan blood chemical analyzer, tergantung jenis skrining kankernya.

Melihat besarnya manfaat deteksi dini, Menkes mengimbau masyarakat untuk tidak ragu atau takut menjalani skrining rutin, meskipun tidak merasakan gejala. Sebab, banyak jenis kanker berkembang secara perlahan tanpa menunjukkan tanda-tanda yang jelas.

“Kanker itu penyakitnya tidak menakutkan, bisa disembuhkan, tapi catatannya harus ketahuannya sejak dini, misalnya kanker payudara paling banyak ini, kalau ketahuan stadium lebih dini, lebih dari 90 persen bisa sembuh. Jadi, jangan takut untuk deteksi dini kanker payudara,” pesan Menkes. 

Masyarakat juga diminta aktif berpartisipasi dalam program skrining kanker ini dan memanfaatkan fasilitas kesehatan yang telah disediakan oleh pemerintah.

Menurut Menkes, program skrining ini tidak hanya untuk memastikan kesehatan masyarakat terpantau sejak dini, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

Untuk menarik minat masyarakat menjalani deteksi dini, pemerintah akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menggencarkan edukasi dan sosialisasi tentang pentingnya skrining kesehatan, khususnya kanker, demi menjaga kesehatan masyarakat.

Program skrining kesehatan merupakan bagian dari upaya pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan layanan kesehatan primer dan mendorong masyarakat agar lebih peduli terhadap kesehatannya melalui pemeriksaan rutin. (Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI)