Bupati Yuni Respon Positif Wacana Koalisi PDIP-Gerindra

SRAGEN - Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati merespon positif rencana koalisi PDI Perjuangan dan Partai Gerindra di Pilkada mendatang. Duet Untung Wibowo Sukowati-Wahyu Dwi Setyaningrum dinilai bakal menjadi kekuatan dalam pemerintahan mendatang.
"Bagus. Kalau memang bisa terlaksana (duet PDIP-Gerindra) Alhamdulillah. Dengan menggandeng Gerindra akan menjadi sebuah kekuatan tersendiri ya. Karena saat ini pemerintah pusat adalah Gerindra jadi linear," ucap Bupati Yuni usai menghadiri rapat paripurna DPRD setempat, Selasa (30/8/2024).
Sebagai informasi, PDIP tengah mendekati Gerindra untuk berkoalisi dalam Pilkada Sragen 2024. Komunikasi kedua partai semakin intensif. Santer dikabarkan Ketua DPC Gerindra Sragen, Wahyu Dwi Setyaningrum bakal mendampingi ketua DPC PDIP Sragen, Untung Wibowo Sukowati maju Pilkada mendatang. Duet Bowo-Wahyu kini tinggal menunggu rekomendasi dari pimpinan partai masing-masing.
Sementara, Bupati Yuni juga telah berpengalaman bekerjasama dengan Partai Gerindra. Yuni sempat diusung Partai Gerindra saat memenangi Pilkada Sragen 2015 lalu sebelum akhirnya kembali lagi ke PDIP. "(Komunikasi) tetap baik dan menyambung silaturahmi. Kalau saya, komunikasi dengan Gerindra di APBD Alhamdulillah lancar sampai paripurna," ujarnya.
Yuni juga optimistis menggandeng Gerindra menjadikan potensi dua tokoh dari PDIP dan Gerindra melanjutkan tampuk kepemimpinan di Kabupaten Sragen. "Ya harus optimis dong (peluang menang). Semua perencanaan itu harus tetap optimisme. Insyaallah lah, (menjadi penerusnya)," ujar Yuni yang juga kakak kandung Untung Wibowo Sukowati.
Menurut dia, memang tidak mudah untuk menentukan satu pilihan di antara sejumlah tokoh yang disodorkan parpol. Namun kerjasama tidak hanya menjadi wakil, bisa dalam bentuk lain. "Kalau semua mengajukan wakil tidak semua diakomodir, tapi yang namanya kerjasama bisa dalam bentuk lain. Komunikasi terbuka dan kita upayakan. Bagaimanapun yang paling penting adalah kondusivitas di daerah itu," tandasnya.
Komunikasi dengan pimpinan partai di tingkat pusat bakal menjadi kunci dari rencana koalisi ini, meskipun tidak mengesampingkan tokoh di daerah. Keputusan koalisi ada di DPP masing-masing Parpol. "Yang namanya komunikasi m tentu tidak hanya tingkat bawah, karena di bawah tidak bisa memutuskan. Bentuknya adalah usulan sementara keputusan ada di pusat. Jadi komunikasi silaturahmi dijalin semua lini, semua partai," katanya.
Disinggung terkait rencana deklarasi pasangan Bowo-Wahyu, Yuni belum bersedia membeberkan secara gamblang. Dia menyebut deklarasi dilakukan jika hilal rekomendasi DPP sudah di depan mata. "Deklarasi itu kalau sudah resmi mendapatkan surat rekom, ada hitam di atas putih baru dideklarasikan. Semua masih menunggu, seperti menunggu pengantin keluar," kelakarnya. (Raffi Arkana)