Bulan Ini Catatan Amal Manusia Dilaporkan, Apa Amalan yang Paling Dianjurkan Rasullullah?
RUMAHJURNALIS.COM - Sesuai penanggalan Hijriyah, tepat pada hari Jumat (31/1/2025), umat Muslim mulai memasuki bulan Syaban. Setelah melewati Syaban, umat Islam di seluruh dunia menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Karena kedekatan waktunya dengan Ramadhan, bulan Syaban banyak disebut sebagai bulan persiapan untuk melatih diri agar bisa melaksanakan ibadah puasa wajib 30 hari di bulan berikutnya dengan baik.
Dikutip dari situs resmi Muhammadiyah, bulan Syaban memiliki banyak keutamaan. Rasulullah Muhammad SAW dalam hadis riwayat ‘Aisyah menganjurkan memperbanyak puasa sunnah di bulan Syaban ketimbang bulan-bulan lainnya.
Salah satu hadis tentang puasa di bulan Syaban riwayat Bukhari dan Muslim dari jalur Aisyah berbunyi:
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، قَالَتْ: كانَ رَسولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ يَصُومُ حتَّى نَقُولَ: لا يُفْطِرُ، ويُفْطِرُ حتَّى نَقُولَ: لا يَصُومُ، فَما رَأَيْتُ رَسولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إلَّا رَمَضَانَ، وما رَأَيْتُهُ أكْثَرَ صِيَامًا منه في شَعْبَانَ
Dari Siti Aisyah ra berkata: “Rasulullah berpuasa hingga kami menyangka Ia berbuka, dan berbuka hingga kami menyangka Ia tidak berpuasa dan aku tidak pernah melihat Rasul menyempurnakan puasanya satu bulan penuh kecuali di bulan Ramadhan dan aku tidak pernah melihat Rasul memperbanyak puasanya daripada berpuasa di bulan Sya’ban”.
“Rasulullah memperbanyak puasa sunnah. Kita bisa melakukan Puasa Daud, bisa Puasa Senin-Kamis sehingga memperbanyak puasa di bulan ini sangat efektif mempersiapkan bulan Ramadan,” jelas Wakil Ketua Lembaga Dakwah Khusus (LDK) PP Muhammadiyah Agus Tri Sundani seperti dilansir muhammadiyah.or.id.
Anjuran memperbanyak puasa sunnah lebih-lebih karena kemuliaan bulan Syaban yang di dalamnya terdapat malam pertengahan (Nifsu Sya’ban) di mana amal manusia diangkat ke langit Allah Swt.
“Bulan itu, banyak manusia yang lalai, yaitu (bulan) antara Rajab dan Ramadhan, bulan diangkatnya amal-amal kepada Rabb semesta alam, dan aku ingin amalku diangkat dalam keadaan aku sedang berpuasa,” demikian penjelasan Rasulullah melalui hadis riwayat Usamah bin Zaid RA.
Puasa Sunnah Sesuai Kemampuan
Kendati Rasulullah Muhammad SAW menganjurkan umat Islam berpuasa, menurut Agus Tri Sundani, Nabi mewanti-wanti umat Islam untuk memahami kemampuan dirinya dalam berpuasa sunnah. Jadi tidak berlebih-lebihan, bahkan cenderung memaksakan andaikata kondisi tidak memungkinkan.
Rasulullah berpesan demikian sebab di bulan Ramadan seorang muslim diwajibkan berpuasa penuh selama 30 hari. Jika sudah melaksanakan puasa penuh di bulan Syaban, dikhawatirkan seseorang merasa bosan dan terganggu keikhlasannya dalam menjalankan puasa Ramadan.
“Jangan sekali-kali salah seorang di antara kalian mendahului puasa Ramadhan dengan melakukan puasa sehari atau dua hari (sebelumnya), kecuali seseorang yang terbiasa berpuasa (dan waktu kebiasaan puasanya itu jatuh) pada hari itu, maka silahkan dia berpuasa pada hari itu,” demikian penjelasan Nabi dalam hadis riwayat Abu Hurairah RA. (Yudhi Hartomo/kemenag.go.id)