Belajar IPAS Jadi Asyik, Flipbook Komik Jadi Andalan Siswa

Ket:SD Negeri 3 Sragen menciptakan inovasi Flipbook Komik yang mempermudah siswa belajar IPAS (rumahjurnalis.com/raffi arkana)

RUMAHJURNALIS.COM - Inovasi media pembelajaran di Kabupaten Sragen kembali lahir dari ruang kelas Sekolah Dasar (SD). Kali ini hadir di SD Negeri 3 Sragen yang menciptakan Flipbook Komik, sebuah media digital interaktif yang dirancang untuk membantu siswa kelas 5 memahami materi Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) tentang sistem pencernaan secara menyenangkan dan mudah.

Inovasi ini diujicoba sejak 4 Juni 2024 lalu dan langsung mendapat respons positif. Flipbook Komik memadukan kekuatan visual, narasi cerita, dan kemudahan teknologi digital dalam satu media pembelajaran yang bisa diakses dari gadget kapanpun dan di manapun. 

Tak hanya menarik, komik ini juga dirancang untuk menghidupkan materi pelajaran yang sebelumnya dianggap abstrak dan sulit dipahami.

Menurut Kepala SD Negeri 3 Sragen, Paini, Flipbook Komik memberikan perubahan nyata dalam proses belajar siswa. "Siswa yang awalnya kesulitan memahami sistem pencernaan kini lebih cepat menangkap materi. Mereka merasa seperti sedang membaca cerita, bukan belajar. Ini cara baru yang luar biasa untuk memancing rasa ingin tahu anak," ujarnya.

Materi yang divisualisasikan dalam bentuk cerita komik, jelas Paini, membuat siswa lebih terlibat dan termotivasi. Tak hanya teks dan gambar, Flipbook Komik juga menyematkan animasi dan elemen interaktif yang menstimulasi kemampuan literasi visual dan sains siswa secara bersamaan. 

Platform ini juga sejalan dengan semangat Kurikulum Merdeka yang mendorong penggunaan media digital dan pembelajaran berbasis proyek. Selain meningkatkan minat baca, media ini juga memperkuat daya serap materi pelajaran.

Paini menambahkan, guru dapat dengan mudah membagikan link komik kepada siswa melalui platform digital, menjadikan proses belajar lebih fleksibel dan efisien. Flipbook Komik menjadi jawaban atas tantangan pendidikan abad 21 yakni pembelajaran yang kreatif, menyenangkan, dan digital. Inovasi ini diharapkan dapat direplikasi oleh sekolah-sekolah lain demi menciptakan suasana belajar yang aktif, adaptif, dan inspiratif bagi siswa sekolah dasar. (Raffi Arkana)