Beijing Beri Subsidi Besar-besaran untuk Percepat Ekspansi Autonomous Driving

(Ilustrasi Smart City-Autonomous Driving/Foto : Freepik)

RUMAHJURNALIS.COM - China terus memperkuat posisinya sebagai salah satu pemimpin dalam pengembangan teknologi autonomous driving atau kendaraan tanpa pengemudi. Baru-baru ini, Beijing Economic-Technological Development Area (Beijing E-Town) merilis Ten Measures to Promote High-Quality Development of Intelligent and Connected Vehicle (ICV) Industry, yang bertujuan membangun pusat industri ICV yang berpengaruh secara global.

Fokus pada Integrasi "Vehicle-Road-Cloud"
Beijing E-Town akan mempercepat ekspansi tahap keempat Zona Demonstrasi Autonomous Driving di Beijing. Inisiatif ini selaras dengan konsep “Vehicle-Road-Cloud Integration” yang mengintegrasikan kendaraan, infrastruktur jalan, dan teknologi cloud untuk menciptakan sistem berkendara yang cerdas dan efisien. Pemerintah juga menawarkan dukungan finansial hingga 10 juta yuan (sekitar Rp 22 miliar) kepada perusahaan yang memimpin pengembangan teknologi kunci di bidang ini.

Insentif untuk Komputasi dan Penggunaan Data
Teknologi autonomous driving memerlukan pelatihan sistem dengan data yang kompleks, yang membutuhkan daya komputasi tinggi. Untuk itu, Beijing menyediakan “kupon daya komputasi” senilai 100 juta yuan setiap tahun, dengan maksimum 20 juta yuan (sekitar Rp 44 miliar) per perusahaan. Selain itu, perusahaan yang menggunakan data secara legal untuk mendorong aplikasi komersial akan menerima subsidi hingga 30% dari biaya transaksi data, dengan maksimum 1,5 juta yuan (Rp 3,3 miliar) per tahun.

Penerapan dalam Berbagai Skenario
Beijing telah mengembangkan delapan skenario aplikasi kendaraan tanpa pengemudi, termasuk taksi otonom dan kendaraan pengiriman tanpa awak. Dalam zona demonstrasi tahap keempat, pemerintah memperluas aplikasi ini ke layanan publik seperti kebersihan kota, transportasi umum, logistik, dan layanan perjalanan. Subsidi sebesar 6 yuan per kilometer akan diberikan berdasarkan jarak uji coba, dengan batas tahunan sebesar 3 juta yuan (sekitar Rp 6 miliar) per perusahaan.

Dorongan untuk Inovasi Teknologi
Untuk mencapai terobosan teknologi, Beijing E-Town memberikan dukungan bagi pengembangan chip otomotif, integrasi teknologi kendaraan-jalan-cloud, dan model kecerdasan buatan untuk kendaraan otonom. Dukungan finansial hingga 10 juta yuan per proyek akan diberikan berdasarkan tingkat inovasi teknologi dan investasi. Selain itu, platform inovasi nasional, seperti pusat inovasi dan laboratorium kunci di bidang ICV, diharapkan memainkan peran penting dalam penelitian teknologi yang sejalan dengan strategi pembangunan nasional.

Komitmen Menuju Industri ICV yang Berkelanjutan
Beijing juga mendorong pengembangan standar industri ICV. Perusahaan yang memimpin pengembangan standar akan menerima insentif hingga 2 juta yuan (ssekitar Rp 4 miliar) per tahun. Kebijakan ini bertujuan menciptakan kerangka kerja yang inklusif dan mendukung pertumbuhan industri kendaraan tanpa pengemudi yang berkelanjutan.

Melalui langkah-langkah ini, Beijing tidak hanya mempercepat pengembangan teknologi autonomous driving tetapi juga menciptakan ekosistem yang mendukung inovasi, investasi, dan aplikasi komersial. Sebagai salah satu kota terdepan di China, Beijing bertekad menjadi pusat global untuk teknologi kendaraan cerdas dan terhubung, membuka jalan bagi era baru transportasi. (Yudhi Hartomo/beijingdaily)