Awas Penipuan Nomor WA Palsu di Google Maps, Kapolresta Surakarta Berikan Tips Antisipasinya
SOLO – Cara-cara kejahatan terus berkembang dan semakin canggih bahkan di luar nalar. Seperti kasus terbaru yang tengah marak di beberapa kota di Indonesia. Penipuan terbaru adalah melalui nomor kontak palsu yang tertera di Google Maps. Penipuan ini banyak menyasar pada netizen yang ingin mencari informasi soal penginapan, restoran, rental mobil, tiket transportasi dan lainnya.
Seperti yang dialami oleh Aqila (23 tahun) warga Bulu Sukoharjo. Aqila sempat hampir tertipu saat mencari rumah kos. Lewat Google Maps, Aqila menghubungi nomor telepon yang tertera pada salah satu rumah kos. Setelah menghubungi nomor tersebut dia mengaku diarahkan untuk transfer uang muka atau tanda jadi menempati rumah kos.
“Tapi saya tidak transfer, dan langsung saya block nomornya. Tapi saya juga tidak mendatangi langsung untuk nge-cek rumah kos tersebut,” ujarnya.
Terkait modus baru ini, Kapolresta Surakarta Kombes.Pol. Iwan Saktiadi, SIK.MH.MSI mengimbau kepada masyarakat kota Surakarta dan sekitarnya untuk berhati-hati terhadap penipuan yang marak terjadi melalui platform Google Maps.
Ditemukan adanya informasi nomor kontak WhatsApp (WA) palsu yang diselipkan pada informasi alamat pada laman Google Maps. Rekayasa ini umumnya menyasar akun-akun bisnis yang banyak diakses atau dicari masyarakat. Kontak palsu disisipkan pada awal informasi alamat untuk mengelabui pengakses karena posisinya paling atas pada tampilan sebuah akun bisnis. Sedangkan nomor telepon resmi biasanya masih tertera di kolom lain di bawah alamat. Modus ini sempat jadi tren perbincangan di media sosial X pada beberapa hari lalu.
“Walaupun kejadian tersebut tidak terjadi di kota Solo, kita tetap harus berhati-hati. Apalagi Kota Solo salah satu kota destinasi wisata. (penipu) ini memanfaatkan para pelancong atau wisatawan yang mengakses melalui Google Maps. Dengan demikian di dalam platform Google Maps itu sendiri ada indikasi oleh pelaku kejahatan dengan mengganti nomor kontaknya," kata Kombes. Pol. Iwan.
Fitur Google My Business yang memungkinkan pengguna untuk mengedit informasi bisnis ditengarai disalahgunakan oleh oknum tidak bertanggung jawab.
"Oleh sebab itu kami Polresta Surakarta mengimbau kepada wisatawan agar lebih bijak untuk menggunakan aplikasi tersebut," imbau Kapolresta.
Kapolresta menyampaikan cara yang paling tepat bagi wisatawan adalah mengakses langsung official websitenya dari hotel atau tujuannya.
"Kami percaya semuanya sekarang sudah menggunakan akun resmi sehingga itu yang harus diakses dan dipastikan betul akun tersebut adalah akun resmi. Dengan cara itulah langkah yang paling tepat untuk menghindari penipuan yang memanfaatkan aplikasi geogle maps yang saat ini marak terjadi di beberapa tempat," pungkasnya.(Nana Riyadi)