Atasi Kelangkaan Gas Elpiji, Pertamina Tambah Pasokan Harian ke Sragen

Executive General Manager RJBT PT Pertamina Putra Niaga, Aribawa (topi putih) sidak langsung ke penyalur gas elpiji di Sragen (rumahjurnalis.com/raffi arkana)


SRAGEN - Pertamina melakukan inspeksi mendadak (Sidak) untuk memantau distribusi elpiji 3 kilogram di sejumlah wilayah Kabupaten Sragen, Minggu (8/9/2024). Sidak dilakukan untuk memastikan ketersediaan gas mengingat Pertamina sudah menambah pasokan harian elpiji 3 kilogram di wilayah Sragen hingga 300 persen.

Pertamina menggelar sidak bersama Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Pemkab Sragen dengan mendatangi agen dan pangkalan. Tidak hanya itu, Pertamina juga memantau langsung pemakaian elpiji di areal persawahan dan berbincang dengan petani.

Usai sidak, Executive General Manager RJBT PT Pertamina Putra Niaga, Aribawa menyampaikan, beberapa hari terakhir banyak keluhan lewat media di wilayah eks Karesidenan Surakarta terkait gas elpiji 3 kilogram. Berbagai keluhan itu kemudian dipetakan dan terjadi karena permintaan atau demand yang tinggi. 

Pertamina juga mendatangi pertanian yang menggunakan gas elpiji untuk menyedot air (rumahjurnalis.com/raffi arkana)

Khususnya di wilayah Sragen yang merupakan salah satu lumbung pangan nasional, permintaan elpiji meningkat tajam karena bersaman dengan dimulainya musim tanam. Banyak petani yang memakai gas untuk kepentingan penyedotan air. "Kebetulan kali ini musim tanam maju. Tapi kami langsung bergerak menambah pasokan elpiji guna mengimbangi meningkatnya permintaan di masyarakat," ujarnya.

Menurut Aribawa, Pertamina telah menetapkan menambah pasokan elpiji di Sragen mulai 1-10 September ini sebanyak 87.200 tabung. Sebelumnya, pada bulan Agustus juga sudah ada penambahan kuota harian. "Makanya ini kami ingin melihat dari dekat penambahan kuota itu sudah terdistribusi dengan baik atau belum. Ternyata sudah berjalan baik dan masyarakat bisa mendapat gas dengan mudah dan harga wajar," jelasnya.

Aribawa meminta kepada masyarakat untuk tidak takut atau waswas terjadinya kelangkaan gas. Pertamina dipastikan selalu hadir mengantisipasi terjadinya gejolak ketersediaan gas elpiji dan siap menambah kuota sewaktu-waktu. "Kami pastikan stok aman dan mudah didapat. Penyaluran normal rata-rata di Sragen sekitar 40.000 tabung. Dan sejauh ini kami sudah menambah kuota hingga 300 persen," tandasnya.

Sidak dilakukan di wilayah Kecamatan Sidoharjo dengan mendatangi warung, pengecer, dan pertanian. Dari hasil pengecekan, permintaan gas elpiji sudah tersedia dan didapat dengan mudah. "Jangan sampai masyarakat kesulitan, dan kami langsung menambah kuota. Harga juga relatif wajar, para petani yang kami temui mengaku mendapat gas elpiji dengan harga antara Rp 18.000 hingga Rp 20.000 pertabung," tambahnya.

Usai sidak, Pertamina berbincang dengan awak media (rumahjurnalis.com/raffi arkana)

Aribawa menambahkan, di Kabupaten Sragen terdapat 24 agen gas dan 1.666 pangkalan yang tersebar di 20 kecamatan. Jumlah itu dirasa sudah cukup untuk memenuhi permintaan masyarakat. Jika warga merasa tetap kesulitan mengakses gas, bisa menghubungi hotline Pertamina. 

Sementara Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan dan pengembangan Perdagangan, Diskumindag Sragen, Widya Budi Mudhita menjelaskan, pihaknya sudah melakukan antisipasi sejak awal terkait masalah gas. Bahwa kenaikan permintaan dikarenakan kebutuhan pertanian. "Harapan kami, agen dan pangkalan antisipasi jangan sampai terjadi panic buying. Kebutuhan membeli 1-2 tabung, jangan membeli melebih kebutuhan," tandasnya. (Raffi Arkana)