Arab Saudi Pesan Taksi Terbang untuk Seberangi Jalur Perairan

TAKSI TERBANG : Neom telah memesan 8 taksi air elektrik Candela P-12 untuk digunakan pada jaringan transportasi air yang direncanakan.(Foto : Candela)

RUMAHJURNALIS.COM - Di balik pengembangan proyek ambisius Neom yang mencakup kota besar sepanjang 105 mil, lebar 660 kaki, dan tinggi 1.600 kaki yang disebut The Line, Arab Saudi ternyata sudah memesan armada taksi air elektrik buatan Candela, sebuah perusahaan pembuat kapal elektrik yang berpusat di Swedia.

Neom adalah kehidupan perkotaan super modern yang dibangun di ujung utara Laut Merah, tepat di sebelah timur Mesir melintasi Teluk Aqaba dan selatan Yordania. Total area yang direncanakan seluas 26.500 km2 (10.200 mil persegi) yang nantinya mencakup pusat perdagangan global, resor wisata, kota linear yang ditenagai oleh sumber energi terbarukan, dan kompleks industri terapung. Proyek triliunan dolar ini diperkirakan rampung pada tahun 2039. 

Sebagai kota super modern Neom akan menempatkan fasilitas utama di lingkungan yang mudah dijangkau oleh pejalan kaki, pesepeda, moda angkutan elektrik dan sistem transit bawah tanah. Untuk keperluan yang harus menyeberangi perairan, Arab Saudi menyediakan taksi elektrik Candela P-12 yang akan melayang di atas permukaan air.

EFISIENSI ENERGI : P12 dapat melaju dengan kecepatan 25 knot (28,77 mph) sementara baterai 252 kWh-nya diperkirakan bertahan lebih dari 2 jam per pengisian daya.

"P-12 dirancang untuk menciptakan sistem transportasi air tanpa emisi," kata pendiri dan CEO Candela, Gustav Hasselskog sebagaimana dikutip Newatlas. "Tidak seperti sistem lama dengan feri konvensional yang besar, lambat, dan boros energi, Candela P-12 adalah unit yang lebih kecil dan lebih cepat, sehingga memungkinkan frekuensi keberangkatan yang lebih banyak dan perjalanan yang lebih cepat bagi penumpang. Semua kebutuhan dan layanan sehari-hari dapat ditempuh hanya dengan perjalanan singkat menggunakan taksi ini," imbuhnya.

P-12 dapat menampung hingga 30 penumpang dan terbang di atas air.

Untuk melintasi jalur perairan, Candela P-12 menggunakan sistem pemandu terkomputerisasi untuk terbang di atas ombak dengan sayap hidrofoil yang dapat disesuaikan hingga 100 kali setiap detik, sehingga menghilangkan gesekan antara lambung kapal dan air. Hasilnya, P-12 menggunakan energi 80% lebih sedikit daripada kapal konvensional. Motor C-POD-nya dapat melaju dengan kecepatan 25 knot (28,77 mph) sementara baterai 252 kWh-nya diperkirakan bertahan lebih dari 2 jam per pengisian daya.

Candela menyatakan bahwa sistem ini "sangat senyap" dan "hanya menimbulkan sedikit jejak".  Analisis siklus hidup dari KTH Royal Institute of Technology pada tahun 2022 juga menetapkan bahwa P-12 "akan mengeluarkan 97,5% lebih sedikit CO2 selama masa pakainya dibandingkan dengan kapal diesel konvensional dengan ukuran yang sama."

Sejauh ini, pesanan Arab Saudi tersebut merupakan jumlah orderan yang terbesar bagi Candela. Pengiriman unit ditargetkan akan berlangsung dari tahun 2025 hingga awal tahun 2026. Pada musim gugur mendatang, Candela P12 akan melakukan debut publiknya sebagai bagian dari sistem transportasi umum Stockholm untuk melayani jaringan air yang direncanakan dalam proyek tersebut.(Yudhi Hartomo)