Aktif Ikut Pramuka Bisa Cegah Judi Online

Upacara peringatan Hari Pramuka digelar di halaman Setda Sragen (rumahjurnalis.com/raffi arkana)


SRAGEN - Upacara peringatan Hari Pramuka 2024 digelar di halaman Setda Sragen, Rabu (14/8/2024). Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati selaku pembina upacara menyebut Gerakan Pramuka bisa mencegah perilaku judi online yang kini marak.

Meskipun saat ini pramuka tidak jadi ekstrakurikuler wajib di sekolah lagi, namun Bupati menginginkan seluruh sekolah di Sragen tetap mempertahankan kegiatan pramuka. Bupati yang juga Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Mabicab) Gerakan Pramuka Kabupaten Sragen membacakan sambutan dari Ketua Kwartir Nasional Komjen Pol (Purn) Budi Waseso.

Bupati menyampaikan berbagai tantangan zaman dan perkembangan teknologi dan komunikasi mengakibatkan batas-batas antarnegara jadi hilang. Maraknya judi online, bullying, narkoba, pornografi, dan budaya asing hingga menggerus nilai gotong-royong dan nasionalisme generasi muda.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati jadi pembina upacara Hari Pramuka (rumahjurnalis.com/raffi arkana)

“Pramuka memberi pendidikan keterampilan, seperti life skill, soft skill, hard skill, dan kecerdasan. Pramuka tidak sekadar membentuk karakter tetapi juga pengabdian masyarakat dan membantu berbagai kebencanaan,” ujarnya.

Yuni, sapaan akrabnya, mengimbau kepada sekolah untuk tetap menggelar gerakan pramuka. Dengan kegiatan pramuka yang banyak, maka generasi muda akan sibuk pada kegiatan yang banyak sehingga membentuk karakter mereka. "Banyaknya kegiatan pramuka maka generasi muda tidak punya waktu untuk bermain gadget sehingga tidak terpengaruh adanya judi online dan seterusnya,” jelasnya.

Terkait dengan pengaruh negatif gadget, Yuni berpendapat perlu ada tindakan riil dan mendorong adanya razia. Di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen sudah ada gerakan pemeriksaan ponsel para pejabat untuk mencari mereka ikut terlibat dalam judi online atau tidak.

Sementara itu, Ketua Kwartir Cabang Pramuka Sragen, Suwardi mengatakan anggota pramuka di Sragen saat ini ada 100.000 orang. Dia mengatakan mereka dilatih untuk peduli dan memupuk jiwa sosial mereka.

Suwardi menerangkan para anggota pramuka tidak hanya memiliki kemampuan fisik tetapi juga kemampuan akademik dan sosial. Salah satu kegiatan sosial itu, dengan pengumpulan donasi beras di tingkat Kwartir Ranting (Kwaran). “Hasil pengumpulan donasi beras disalurkan di tingkat ranting masing-masing. Pengumpulan beras tidak ditentukan tetapi secara sukarela, ada yang satu gelas, ada yang satu jumput, dan ada yang lebih. Selain itu ada juga dalam bentuk uang Rp100.000-Rp200.000 per orang sesuai kemampuan,” tandasnya. (Raffi Arkana)