Agar Nggak Jengkel saat Starter Motor, Rawat Aki dengan Cara Ini

PERAWATANNYA SEDERHANA : Agar tetap tokcer saat starter dinyalakan, aki hanya perlu rutin dirawat dengan cara-cara yang sederhana. (suzukicdn)

RUMAHJURNALIS.COM - Saking sibuknya beraktivitas, merawat kendaraan terutama sepeda motor biasanya cuma dilap atau dicuci kalau terlihat sudah cukup kotor. Bagian onderdil atau mesin baru diperhatikan kalau sudah terasa bermasalah dan sangat mengganggu. Begitu juga aki motor. Kalau starter otomatis sudah sulit untuk menyalakan mesin, barulah penggunanya kebingungan. Padahal, yang namanya macet atau ngadat, biasanya pas di saat kendaraan dibutuhkan.

Agar terbebas dari stres dan biaya tak terduga gara-gara aki ngadat, sebaiknya lakukan hal-hal sederhana ini :

1. Jangan Pakai Aksesori Berlebihan

Hal pertama yang harus diperiksa adalah penggunaan aksesori motor. Usahakan untuk tidak memasang aksesori yang berlebihan terutama yang menggunakan energi listrik. Contohnya seperti menambah lampu-lampu lain sebagai hiasan, perangkat audio rakitan, atau mengubah tipe klakson motor melebihi batas yang dianjurkan. Hal-hal sederhana ini justru akan membuat aki menjadi cepat soak dan berumur pendek. Modifikasi silakan saja asal tak berlebihan dan justru membebani kelistrikan motor.                           

2. Rutin Cek Kepala Aki
Kepala aki yang kendur atau tidak terpasang dengan benar menyebabkan arus listrik tidak lancar. Kepala aki bisa kendur karena benturan atau aus. Bersihkan juga secara rutin untuk mencegah korosi yang juga memengaruhi kelancaran arus listrik saat recharging.

3. Nyalakan Motor 15 Menit Setiap Hari
Seiring berjalannya waktu, sel-sel yang terdapat di dalam aki akan menjadi mati (kering). Untuk mencegahnya, motor harus dinyalakan (dipanaskan) setidaknya 15 menit setiap hari. Semakin sering motor dipakai, akan semakin awet akinya karena proses pengisian listrik aki kembali (recharging) berlangsung rutin.

4. Pakai Manual Starter Saat Pagi
Saat menyalakan motor pertama kali di pagi hari, biasakan menggunakan starter engkol. Tujuannya agar aki tidak dipaksa menghidupkan beban listrik besar secara mendadak, setelah siklus rechargingnya berhenti agak lama (semalam). Kebiasaan ini bisa memperpanjang usia aki. Hindari juga memaksa starter elektrik jika mesin susah dihidupkan.

5. Matikan Saklar Lampu Motor Saat Mematikan Mesin Motor
Pada saat mematikan motor, pastikan komponen yang mengonsumsi kelistrikan seperti head lamp & lampu sign juga dalam posisi saklar off. Hal ini bertujuan mencegah beban aki yang terlalu besar saat motor dinyalakan kembali. Beban listrik yang dinyalakan bersamaan juga bisa mengganggu kestabilan tegangan listrik pada motor.

6. Pertimbangkan Penggunaan Aki Kering
Pada dasarnya aki dibedakan menjadi 2, yaitu :

  • Aki Basah

Aki ini berisi cairan berupa asam sulfat (H2SO4). Jenis ini membutuhkan perawatan secara berkala, karena cairan di dalam aki harus tetap terjaga pada batas di atas minimal agar aliran arusnya bisa maksimal dan membuatnya tidak mudah rusak.

  • Aki Kering

Aki ini mengandung gel sebagai pengganti cairan elektrolit. Gel ini memiliki sifat yang sulit menguap, bahkan sekalipun menguap, sisa pembuangan uapnya akan masuk lagi ke dalam wadah aki sehingga tidak perlu melakukan proses isi ulang. Aki ini boleh dibilang bebas perawatan dan tahan lama.

Untuk mengganti pemakaian aki basah menjadi aki kering, yang perlu diperhatikan sebagaimana dilansir GridOto, pada dasarnya hanya dua hal yakni spesifikasi ampere dan ukuran aki yang terpasang di motor.(Wawan Irawan)