1 Korban Keracunan Massal di Sambirejo Meninggal Dunia

Korban keracunan massal di Sambirejo Sragen yang meninggal dimakamkan di pemakanan umum setempat (rumahjurnalis.com/raffi arkana)


SRAGEN - Satu korban keracunan massal setelah menyantap nasi bancaan selapanan bayi di Desa Kedawung, Kecamatan Sambirejo, Sragen meninggal dunia. Korban sempat dirujuk ke RSUD Soehadi Prijonegoro Sragen lantaran kondisinya membutuhkan penanganan serius.

Informasi yang dihimpun Jumat (6/9/2024), korban meninggal atas nama Harsini (56) warga Dukuh Kalikunci, RT 17, Desa Dawung, Kecamatan Sambirejo, Sragen. Korban meninggal dunia pada Kamis (5/9) sekitar pukul 08.00 WIB.

Almarhumah tinggal bersama seorang cucunya Irfander (15) yang juga menjadi korban keracunan. Namun cucunya selamat meskipun masih dirawat di Puskesmas Sambirejo. 

Kapolsek Sambirejo Iptu Santosa membenarkan adanya salah satu korban meninggal dunia setelah dirawat di RSUD Sragen. Berdasarkan hasil keterangan dari keluarga bahwa korban mempunyai penyakit penyerta (comorbid). "Korban memiliki riwayat sakit komplikasi seperti gula (Diabetes)," ucap Kapolsek.

Sementara itu jenazah korban langsung dimakamkan di tempat pemakaman umum desa setempat. Diberitakan sebelumnya, kejadian luar biasa puluhan warga keracunan setelah makan nasi bancaan selapanan bayi di Dukuh Kalikunci RT 17 Desa Dawung Kecamatan Sambirejo, Sragen.

Makanan yang disajikan berupa nasi urap/kulupan, botok, pelas, iwel – iwel dan telor. Pada saat acara yang datang hanya lima orang, kemudian warga sekitar yang tidak bisa hadir diberi makanan tersebut diantar ke rumahnya sesuai adat di desa pada umumnya. 

Kemudian pada paginya puluhan warga mengeluhkan gejala keracunan seperti mual, muntah, dan demam hingga diare. Akibat peristiwa tersebut belasan warga dirawat di Puskesmas Sambirejo, Puskemas Gondang dan RS di Sragen. 

Satu pasien atas nama dirujuk ke RSUD Sragen lantaran kondisi kesehatannya menurun. Kepala Puskemas Sambirejo dr. Yeni Rahmawati mengatakan, satu korban keracunan saat ini dirujuk ke RSUD Sragen. Sementara 16 orang dirawat inap di Puskemas. (Raffi Arkana)